NEWS IDenesia.id - Direktur Distribusi PLN Persero, Adi Priyanto telah bertemu dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, untuk membahas masalah kendala kelistrikan yang belakangan terjadi. Hampir sebagian besar daerah di Sulsel diketahui, terdampak pemadaman bergilir oleh PLN. Menurut PLN, cuaca salah satu faktor sehingga pemadaman berlangsung.
Adi menjelaskan, kemarau akibat El Nino telah berdampak terhadap berkurangnya debit air, sehingga menyebabkan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun sekitar 75 persen, dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW. Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sangat bergantung terhadap debit air karena 33 persen pembangkitnya berasal dari PLTA.
Pihak PLN bahkan telah menghitung soal prediksi atau kemungkinan yang terjadi kedepan apabila kemarau berangsur dilewati. "Secara hitung-hitungan, berdasarkan jumlah debit air, awal November 2023 ini akan mulai meningkat. Semoga sudah lebih baik," jelas Adi dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Rabu, 25 Oktober 2023.
Adi mengungkapkan, berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), khususnya di daerah aliran sungai lokasi PLTA. Upaya ini telah membuahkan hasil dimana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, dengan harapan debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menambahkan, listrik memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Bahtiar mengungkapkan, salah satu yang menjadi kendala untuk menarik investasi ke Sulsel, adalah listrik. Industri smelter di Bantaeng misalnya, akan menambah tungku namun masih terkendala listrik.
"Kendala investasi di Sulsel ini adalah listrik. Dari segi jalan bagus, bandara bagus, pelabuhan bagus, sisa bagaimana listrik ini ditingkatkan. Apalagi untuk industri smelter, butuh listrik yang besar," lanjut Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri ini.
