Stasiun pengisian daya Tesla.

Gedung Putih Sambut Kehadiran Stasiun Pengisi Daya Tesla di AS, Bisa Datangkan Miliaran Dolar

Publish by Redaksi on 10 June 2023

NEWS, IDenesia.id – Hari Jumat kemarin, mengatakan bahwa stasiun pengisian daya kendaraan listrik yang menggunakan colokan standar Tesla (TSLA.O) akan memenuhi syarat untuk mendapatkan miliaran dolar dalam bentuk subsidi federal selama mereka juga menyertakan koneksi standar pengisian daya AS, CCS.

Pernyataan ini menyusul pengumuman terpisah oleh produsen mobil AS Ford Motor (F.N) dan General Motors (GM.N) bahwa mereka mengadopsi model pengisian daya Tesla, yang dikenal sebagai Standar Pengisian Daya Amerika Utara (NACS). Langkah ini mengguncang industri pengisian daya yang tampak seperti melayang ke arah koneksi CCS saingannya, dengan bantuan subsidi federal.

Ini adalah pertama kalinya pemerintahan Biden secara langsung menghubungkan Tesla dengan upayanya untuk menghabiskan hingga $7,5 miliar atau Rp111 triliun untuk membangun pengisi daya berkecepatan tinggi yang baru di sekitar 7.500 mil jalan raya tersibuk di negara ini.

Disadur IDenesia.id dari laman Reuters, Sabtu 10 Juni 2023. Saham Tesla naik 4,1%. Para analis mengatakan bahwa berita Ford dan GM merupakan kemenangan besar yang dapat menjadikan Tesla Supercharger sebagai standar industri di Amerika Serikat.

Saham GM dan Ford masing-masing ditutup naik 1,1% dan 1,3%.

Tetapi saham di perusahaan pengisian daya EV seperti ChargePoint (CHPT.N), EVgo (EVGO.O) dan Blink Charging (BLNK.O) turun 11% - 13% karena aliansi antara ketiga produsen mobil tersebut menimbulkan pertanyaan tentang nasib mereka. Saham-saham tersebut bergerak mendatar setelah beberapa jam.

Beberapa dari mereka mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan bekerja untuk beradaptasi dengan standar Tesla.

"Awal tahun ini, kami mengembangkan standar minimum untuk memastikan pengisian daya kendaraan listrik yang didanai pemerintah dapat diakses, dapat diandalkan, dan terjangkau oleh semua pengemudi, dan kami membutuhkan interoperabilitas untuk mendorong persaingan," kata juru bicara Gedung Putih Robyn Patterson dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. "Standar tersebut memberikan fleksibilitas untuk menambahkan CCS dan NACS, selama pengemudi dapat mengandalkan minimal CCS."

Patterson mengatakan bahwa tujuannya adalah agar setiap mobil dapat menggunakan setiap pengisi daya yang didanai oleh pemerintah. "Semakin banyak pengemudi yang memiliki akses ke pengisian daya yang lebih berkualitas tinggi - termasuk Tesla Supercharger - adalah sebuah langkah maju."

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan apakah cukup bagi Tesla untuk menyediakan adaptor CCS untuk terhubung ke port pengisian daya pada pengisi daya non-Tesla.

Awal tahun ini, pemerintah menyambut baik keputusan Tesla untuk membuka jaringan pengisian daya kepada para pesaing, tetapi tidak membahas bagaimana perusahaan akan terlibat dalam upaya pengisian daya.

Sebagian besar produsen mobil global besar menggunakan jaringan CCS di Amerika Serikat, termasuk Volkswagen (VOWG_p.DE), Hyundai Motor (005380.KS) dan Kia (000270.KS). Pertarungan antara standar yang bersaing akan meningkatkan biaya bagi konsumen dan vendor, kata Oleg Logvinov, kepala eksekutif pemasok suku cadang pengisian daya kendaraan listrik IoTecha.

Logvinov, yang juga merupakan presiden CharIN Amerika Utara, sebuah badan industri yang mempromosikan CCS, mengatakan bahwa organisasi ini mendukung CCS karena telah bekerja lebih dari satu dekade dengan berbagai vendor dan teknologi Tesla belum teruji.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross