NEWS, IDenesia.id - Sebuah pesawat jatuh di Taiwan pada Sabtu (4/2), karena mesinnya mati. Pesawat maskapai TransAsia itu jatuh ke Sungai Keelung dalam posisi terbalik, sebanyak 43 orang tewas dan hanya 15 orang yang selamat dalam kecelakaan itu.

Seperti dikutip dari Star Daily, pesawat nahas ini lepas landas dari Bandara Songhsan di Taiwan untuk menuju Bandara Kinmen, China. Seharusnya, penerbangan itu hanya memakan waktu satu jam untuk sampai tujuan.

Kecelakaan pesawat terjadi pukul 11.00 waktu lokal, cuma beberapa menit usai lepas landas dari Bandara Songhsan. Kala itu, salah satu dari dua mesin turboprop pesawat ATR 72 maskapai TransAsia mengalami kerusakan mekanis

Berdasarkan kronologi kecelakaan, mesin nomor dua mati, sehingga membuat listrik di sisi kanan pesawat padam, yang mengakibatkan seluruh tenaga hilang.

Kapten Liao Chien-tsung dan co-pilotnya Liu Tze-chung, yang mengendalikan pesawat tersebut kemudian malah mematikan mesin nomor satu, kurang dari satu menit dari kejadian mesin nomor dua mati.

Padahal, mesin nomor satu masih berfungsi dengan baik. Prosedur normal dari situasi ini yaitu menonaktifkan mesin bermasalah dan memakai mesin lainnya untuk melakukan pendaratan darurat di bandara asal.

Perekam suara di kokpit pesawat TransAsia dan perekam data penerbangan mengungkap penerbangan gagal pesawat ini karena kesalahan pilot. Terdengar adanya miskomunikasi dari perekam data penerbangan.

Matinya dua mesin membuat pesawat yang tengah berada di ketinggian 1.630 kaki itu pun jatuh. "Mayday, mayday, mesin mati," bunyi pesan radio terakhir dari kokpit ke kontrol lalu lintas udara.

Dalam sejumlah rekaman video, salah satunya dari dashboard mobil warga, menunjukkan pesawat menukik melewati sebuah jalan layang dan sayapnya menimpa sekaligus membelah sebuah taksi berwarna kuning.

Sayap pesawat itu membuat taksi yang sedang melaju terbelah dua. Beruntung, dua orang yang berada dalam taksi tersebut hanya mengalami luka ringan.