Ilustrasi. (Foto : rifemagazone.co.uk).

Gelombang PHK di Jawa Barat Terus Bertambah Kini Tembus 79.000 Orang

Publish by Redaksi on 31 October 2022

NEWS, IDenesia.id - Ketidakpastian ekonomi global menjadi alasan PHK di Jawa Barat yang mencapai 79.000 orang. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan warga Jawa Barat. Apindo telah mendesak pengusaha untuk tidak memberhentikan pekerja.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat menyebut, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Barat terus terjadi. Sektor padat karya seperti tekstil sejauh ini paling banyak melakukan pengurangan karyawan.

Gelombang PHK tercatat terus naik, setelah beberapa hari sebelumnya Apindo menyebut, PHK di Jabar telah mencapai 79.000 karyawan sejak Januari 2022 lalu. PHK terjadi akibat kondisi ekonomi global yang berimbas pada turunnya pesanan hingga 50 persen.

"Per hari Sabtu 29 Oktober 2022 PHK telah mencapai 79.000 orang, " kata Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik, Minggu 30 Oktober 2022. Dikutip IDenesia.id dari berbagai sumber.

"Semua sektor sama, (terutama) padat karya," timpal dia.

Ketua Apindo Jawa Barat Ning Wahyu Astutik pada konferensi kewirausahaan lintas industri di Bandung menyampaikan solusi "Bisa menggunakan sistem pengurangan jam kerja dengan membayar upah sesuai jam kerja. Dengan demikian, akan menjadi win-win solution, baik untuk pengusaha dan pekerja. Nanti tidak ada PHK meskipun penghasilan berkurang,"

Solusi itu ia sampaikan setelah mendengar keluhan dari pengusaha tentang kurangnya pesanan. Sementara itu, karyawan harus tetap dibayar gajinya. PHK dianggap dapat mengurangi biaya dan namun disisi lain dapat mengurai kinerja perusahaan tersebut.

Ning menyebut, pengusaha tekstil di Jabar menyampaikan keluhannya terkait kondisi perusahaan yang kesulitan bertahan. Penyebabnya pasar lokal yang biasa menjadi market utama, telah dibanjiri produk impor seperti baju bekas. Imbasnya, pemesanan produk turun hingga 50 persen.

"Pengusaha textile mendesak adanya upaya yang harus dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi berlarut-larut. Mereka khawatir sektor tekstil akan semakin terpuruk, " jelas dia.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross