NEWS, IDenesia.id – Rejeki memang tentang garis tangan. Dan itu telah dibuktikan oleh seorang Haji Rahim. Tak ada yang menyangka, termasuk Haji Rahim sendiri, jika ia yang dulunya hanyalah seorang pemulung dan tak punya apa-apa, namun kini menjadi orang sukses.

Kepada IDenesia.id yang menemuinya Sabtu, 27 Agustus 2022, pria berusia 58 tahun ini bercerita tentang dirinya yang lahir dari keluarga miskin di jalan Kerung-Kerung, Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Makassar.

Kondisi keluarga yang miskin membuatnya tidak dapat menikmati jenjang pendidikan seperti anak kebanyakan. Ia hanya mampu sekolah hingga tingkat sekolah dasar. Di usianya yang masih sangat muda waktu itu, ia mengaku terpaksa menjadi pengumpul sampah plastik untuk membantu ekonomi keluarga. "Waktu itu, plastik bekas yang saya dapat, saya jual ke pengepul di jalan Irian. Saya lama jadi pemulung, puluhan tahun. Demi bantu orang tua,” terangnya.

Karena tak ada pilihan lain, keseharian Haji Rahim pun saat itu hanya berkutat seputar barang bekas. Tak hanya plastik, ia juga mencari dan mengumpulkan kardus bekas, besi tua,” imbuhnya.

Suatu ketika, terbersit di pikirnnya untuk merancang usaha jual beli barang bekas. Bermodalkan hasil sebagai pemulung yang dulu dikumpulnya sedikit demi sedikit, ia pun memulai usaha sebagai pengepul atau pengumpul barang bekas.

Lambat laun, usaha yang dirintisnya pun terus berkembang. Dan setelah jalankan bertahun -tahun, Haji Rahim kini bisa memetik apa yang dulu ditanamnya. Kini ia telah mempekerjakan delapan orang karyawan. “Saya juga bisa sekolahkan anak-anak sampai sarjana dan jadi polisi,” jelasnya.

Dalam sebulan, Haji Rahim bisa mengumpulkan barang bekas dan mengirimnya ke Jakarta hingga 24 ton perbulannya. “Alhamdulillah, bisnis kami lancar. Hasilnya juga lumayan. Sekarang saya juga sudah punya rumah dan mobil,” papar Haji Rahim.