Elon Musk (Foto: acquelyn Martin/AP Photo)

Hamas Undang Elon Musk ke Gaza

Publish by Redaksi on 29 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Bukan Elon Musk namanya jika tidak membuat heboh. Setelah postingan antisemitnya mengundang keributan dan mengakibatkan sejumlah perusahaan besar seperti Apple dan IBM memutuskan untuk berhenti beriklan di platform X miliknya, Elon Musk melakukan kunjungan ke Israel pada jeda gencatan senjata baru-baru ini.

Sepulang dari kunjungan tersebut, Musk lagi-lagi membuat heboh publik dengan menyatakan dukungannya terhadap Israel dalam memerangi Hamas.

"Sangat mengejutkan melihat adegan pembantaian itu," kata Musk, disadur IDenesia dari laman Aljazeera, Rabu, 29 November 2023, setelah ia melakukan kunjungan tersebut.

Dalam pernyataannya itu, ia juga menambahkan bahwa Israel tidak memiliki pilihan lain selain menghabisi Hamas.

Merespon hal ini, pihak Hamas dikabarkan mengundang Elon Musk untuk mengunjungi Gaza dan melihat sendiri kehancuran wilayah tersebut akibat serangan Israel.

"Kami mengundangnya untuk mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan penghancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas," kata Osama Hamdan, seorang pejabat senior Hamas, sebagaimana disadur IDenesia dari laman The Guardian, Kamis, 30 November 2023.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas di Gaza diperkirakan mencapai lebih dari 14.000 orang, data ini diperoleh dari pihak berwenang yang dikuasai Hamas.

Selain mengundang Musk untuk mengunjungi Gaza, Hamdan juga memperingatkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, terkait hubungan Amerika dengan Israel.

"Dalam waktu 50 hari, Israel telah menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah-rumah warga Gaza yang tidak berdaya," kata Hamdan. "Saya menyerukan kepada Presiden AS Biden untuk meninjau kembali hubungan AS dengan Israel dan berhenti memasok senjata kepada mereka."

Adapun gencatan senjata sementara antara Israel dan Palestina diputuskan untuk diperpanjang selama dua hari lebih lama untuk membebaskan lebih banyak sandera dari masing-masing pihak. Sebelumnya, gencatan senjata dijadwalkan berakhir pada 28 November waktu setempat.

Meski begitu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa penambahan jangka waktu dua hari tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan bantuan di Gaza.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross