Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad. (Foto: Pemprov Sulsel).

Harga Bahan Pokok di Sulsel Melonjak, Ini 4 Kendala yang Dihadapi Pemerintah

Publish by Redaksi on 28 September 2023

NEWS, IDenesia.id - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad mengakui, pihaknya belum mampu menekan laju lonjakan kebutuhan pokok yang terjadi saat ini. Sebagian besar bahan pangan di pasar saat ini naik dipicu kondisi inflasi. 

Arsjad menyebut beberapa kendala yang dihadapi. "Kendalanya yaitu ketersediaan produksi bahan pangan pokok belum merata sepanjang waktu dan antara wilayah. Kedua, beberapa pangan pokok masih tergantung pasokan dari luar negeri,” ucapnya dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Kamis, 28 September 2023. 

Kemudian kondisi topografi daerah-daerah di Indonesia yang juga ikut mempengaruhi. “Ketiga, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbentuk kepulauan. Keempat, prasarana dan sarana distribusi yang kurang mendukung dalam kelancaran distribusi pangan," urai Arsjad.

Kendala itu dipaparkan Arsjad dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Pengendalian Inflasi Provinsi Sulsel, pada Rabu, 27 September kemarin. Rakor ini kata Arsjad adalah salah satu program prioritas dari Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dalam upaya pengendalian inflasi. 

Hal itu menurutnya tertuang dan merujuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan yang didalamnya menyatakan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, bermutu dan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Pemerintah lanjut Arsjad berkewajiban menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Serta, mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat, rumah tangga dan perseorangan. Saat ini mereka tengah mengupayakan langkah lanjutan untuk menangani kondisi tersebut. 

“Harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait guna kecukupan pangan masyarakat karena merupakan salah satu elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap inflasi,” Arsjad menerangkan.

Diketahui, Pemprov Sulsel bersama tim gabungan TPID juga telah melaksanakan inspeksi mendadak di dua pusat pasar tradisional di Makassar. Yakni Pasar Pa’baeng-baeng dan Pasar Terong. Di sana pemerintah menemukan sebanyak 21 jenis bahan pokok yang naik. 

Seperti beras, jeruk, bawang, telur, tahu dan daging ayam potong. Beras premium dijual Rp10 ribu naik Rp2 ribu. Sementara beras medium dijual Rp13 ribu naik Rp3 ribu. Ayam potong naik 3 ribu per ekor. Sementara harga jeruk nipis naik Rp8 ribu, dari harga Rp10 ribu menjadi Rp18 ribu per kilo.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross