Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat meninjau bahan pokok di pasar tradisional Palopo. (Foto: Humas Pemprov Sulsel).

Harga Cabai dan Bawang Merah di Palopo Turun Drastis, Tembus Segini 

Publish by Redaksi on 26 January 2024

NEWS, IDenesia.id - Harga sejumlah kebutuhan pokok seperti di pasar tradisional Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel mengalami penurunan drastis. Cabai rawit yang semula harganya mencapai Rp60 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogramnya.

 "Cabai turun sekali, kalau bawang merah baru beberapa hari lalu turun," kata Tati, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Palopo dari rilis yang diterima IDenesia.id pada Jumat, 26 Januari 2024.

Selain cabai, komoditi lain seperti bawang merah juga mengalami penurunan harga dari Rp45 ribu - Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram. Sementara, bawang putih masih dengan harga yang sama Rp40.000 per kilogram.

“Cabai merah besar juga turun harga dari Rp70 ribu per kg menjadi Rp50.000 per kg. Tomat yang sebelumnya Rp30 ribu per kg, juga menjadi Rp25.000 per kg,” ujarnya. 

Sementara pedagan lain bernama Dorce mengutarakan, khusus untuk ikan mengalami kenaikan Rp5.000-Rp15.000. Hal ini disebabkan karena faktor cuaca ekstrem sehingga suplai ikan berkurang. 

Sedangkan untuk harga beras kepala Rp13.500 per kg, kepala kristal Rp15.000, kepala super Rp14.000 per kg, dan kristal Rp16.000 per kg. Ia pun berharap harga bahan pokok terus ditekan agar berdampak pada kesejahteraan kepada konsumen dan penjual. 

"Senang dan semangat karena dikunjungi Pak Gubernur, harapannya lebih bagus lagi harga untuk pedagang dan pembeli," harap pedagang lainnya, Dorce.

Di sisi lain, Penjabat (Pj) Gubernur Bahtiar Baharuddin mengatakan, hasil pemantauan harga di pasar Palopo cenderung relatif stabil. Sehingga tingkat inflasi di Palopo paling terendah di Sulsel.

"Pak Pj Wali Kota semenjak beliau ditugaskan oleh Bapak Presiden, oleh Mendagri, Beliau mampu mengendalikan inflasi secara baik, bahkan dibawah angka 2," ujar Bahtiar.

Ia mengungkapkan, saat ini ada 25 jenis bahan pokok yang harus ada di masyarakat dan harus menjadi perhatian. Sebab dari semua komoditi ini, tidak semua daerah bisa memenuhi.

"Inilah yang diperlukan kerjasama antar daerah dan diperlukan kepiawaian pemimpin daerah dan tim inflasi, dinas terkait, termasuk TNI-Polri, ketahanan pangan, dan semua pelaku bisnis juga, bagaimana 25 bahan pokok ini ada di masyarakat," jelasnya.

"Itu adanya di pasar, makanya tempatnya kita mengecek. Maka secara umum kita di pasar ini relatif 21 bahan pokok yang mempengaruhi inflasi itu ada dan mencukupi," tambahnya.

Dalam rangka mengantisipasi fluktuasi harga dan menjaga stabilitas pasokan, Bahtiar juga meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk memperbanyak pasokan bahan pokok. Langkah ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan barang-barang penting serta mengendalikan inflasi agar tetap dalam batas yang wajar.

"Mungkin tim inflasi Kota Palopo mengambil langkah, pasokannya diperbanyak supaya bisa kita tekan di minggu-minggu mendatang," pungkasnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross