Ilustrasi.Industri Farmasi Di Indonesia Dinilai Masih Memiliki Sederet Persoalan. Dua Di Antaranya Terkait Keterjangkauan Harga Dan Kemandirian Produksi. (Foto : Janmika/Thinkstock).

Harga Obat Mahal Masih Jadi Persoalan di Industri Farmasi RI

Publish by Redaksi on 25 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Industri farmasi di Indonesia dinilai masih memiliki sederet persoalan. Dua di antaranya terkait keterjangkauan harga dan kemandirian produksi.

Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Ronald Tundang mengatakan harga obat yang terjangkau dan kemandirian industri farmasi merupakan dua tujuan penting, namun berbeda.

Harga obat yang terjangkau dapat dicapai melalui impor bahan baku obat (BBO). Namun, bertentangan dengan kemandirian industri farmasi.

Sedangkan kemandirian industri farmasi dalam jangka panjang memang dapat membuat harga obat terjangkau. Namun hal ini tidak mudah diwujudkan karena membutuhkan kapabilitas riset dan pengembangan yang tinggi.

"Ada beberapa opsi untuk mengembangkan industri farmasi yang dapat diambil Indonesia," ujar Ronald dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/1/2023).

Pertama, Indonesia bisa mengikuti jejak India dan China dengan memproduksi obat generik. Kedua, Indonesia bisa juga mengikuti jejak Amerika Serikat dan Swiss menjadi pusat pengembangan riset dan teknologi.

"Sejauh ini Indonesia belum memiliki posisi yang jelas mengenai hal ini," jelas Ronald.

Jika Indonesia memilih opsi pertama, maka strategi yang perlu disiapkan adalah identifikasi obat paten yang akan segera habis masa berlakunya.

Di sisi lain, ia juga menyoroti kapasitas riset dan pengembangan industri farmasi di Indonesia. Menurutnya, pemerintah bisa meningkatkan kapasitas ini melalui peningkatan anggaran riset dan pengembangan.

"Saat ini anggaran riset dan pengembangan Indonesia merupakan yang terkecil di G-20, yakni 0,2% dari GDP," jelas Ronald.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross