NEWS, IDenesia.id - Belum lama ini jajaran Polda Sulawesi Selatan mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dalam pengungkapan yang berjalan sejak awal Juni 2023, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda meringkus 26 orang pelaku.

Sementara total korban dari kasus itu, 151 orang lebih. Termasuk anak-anak yang jadi korban eksploitasi seksual dalam ranah TPPO. Jajaran Polda Sulsel berkomitmen untuk membongkar kasus tersebut sampai ke dasarnya. Beberapa modus operandi dalam kasus tersebut juga sudah diketahui polisi.

Simak tips Kasat Binmas Iptu Abdul Wahab Maulana yang dilansir dari akun Instagram Polres Gowa, Jumat, 30 Juni 2023, soal jebakan perdagangan orang. Pertama modus umumnya adalah menawarkan pekerjaan keluar negeri dengan bantuan pengurusan paspor. Kemudian, merekrut tanpa ada perusahaan resmi.

Berikutnya, memberangkatkan orang atau korban dengan visa kunjungan dan membekali dengan tiket pulang pergi. Memasukkan atau menyelundupkan korban ke negara yang tak sesuai tujuan atau di luar perjanjian awal. Terakhir, mengikuti kontrak kerja terhadap korban dalam bahasa yang tak dapat dipahami korban.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sulsel Kombes Jamaludin Farti sebelumnya mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk waspada dan jeli dengan informasi untuk bekerja di luar negeri. “Kami menghimbau kepada warga Sulsel yang ingin menjadi pekerja migran di luar negeri dapat mencari informasi terkait proses ataupun persyaratanya secara legal,” kata Jamaludin.

Kombes Jamaludin juga mengingatkan, bila masyarakat mendapat informasi tak jelas, supaya segera melapor ke petugas. “Agar terlindungi dan terpenuhi hak-haknya baik di pemerintah daerah masing-masing maupun di Polres setempat. Tak juga kami mengingatkan masyarakat yang mengetahui adanya tindak pidana perdagangan orang untuk melaporkan ke posko satgas tppo setempat,” imbuh Jamaludin.