Paul Pogba (foto:thescore.com)

Hukuman Dipotong 2,5 Tahun, Paul Pogba: Mimpi Buruk Telah Berakhir

Publish by Redaksi on 5 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Gelandang Juventus Paul Pogba mendapat potongan hukuman larangan bermain 2,5 tahun untuk kasus dopingnya. Pogba menyebut mimpi buruknya kini berakhir.

Pemain berusia 31 tahun itu dijatuhi sanksi empat tahun pada bulan Maret, setelah diskors sementara pada bulan September tahun lalu karena dinyatakan positif dehidroepiandrosteron (DHEA).

Tak terima dihukum berat, ia mengajukan banding. Oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga, hukumannya kemudian dikurangi menjadi 18 bulan sehingga dia bisa bermain lagi mulai bulan Maret tahun depan.

"Akhirnya mimpi buruk itu berakhir. Saya dapat menantikan hari ketika saya dapat mengejar mimpi saya lagi," kata pemain itu dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir IDenesia dari The24, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Menurut Pogba, dirinya sejak awal yakin hukumannya akan dikurangi. Alasannya, ia tidak pernah dengan sengaja menggunakan suplemen untuk meningkatkan staminanya.

“Saya selalu menyatakan bahwa saya tidak pernah dengan sengaja melanggar peraturan Badan Antidoping Dunia (WADA) ketika saya mengonsumsi suplemen gizi yang diresepkan dokter kepada saya, yang tidak memengaruhi atau meningkatkan performa atlet pria," jelasnya.

Mantan pemain Manchester United itu mengaku sangat bersyukur bahwa hakim Pengadilan Arbitrase Olahraga mempertimbangkan semua penjelasannya.

“Saya bermain dengan integritas dan, meskipun saya harus menerima bahwa ini adalah pelanggaran tanggung jawab ketat, saya ingin menyampaikan terima kasih saya kepada para hakim Pengadilan Arbitrase Olahraga yang mendengarkan penjelasan saya," ucapnya.

Bagi Pogba, menjalani hukuman ini menjadi momen sulit dalam hidupnya. “Ini adalah masa yang sangat menyedihkan dalam hidup saya karena semua yang telah saya perjuangkan dengan keras telah ditunda,” tegasnya.

Pengadilan Antidoping Nasional Italia mengeluarkan larangan tersebut, dengan durasi standar yang ditetapkan oleh Kode Antidoping Dunia (WADA), tetapi ada ketentuan bahwa larangan tersebut dapat dikurangi jika atlet dapat membuktikan bahwa pelanggaran tersebut tidak disengaja, merupakan hasil dari kontaminasi atau mereka memberikan bantuan substansial kepada penyelidik.

“Penangguhan tersebut sekarang berlaku selama 18 bulan, dimulai pada 11 September 2023," kata Direktur jenderal CAS Matthieu Reeb kepada The Guardian.

Meski sudah bisa bermain kembali pada Maret 2025, Pogba sepertinya sudah tidak punya tempat di Juventus. Si Nyonya Tua dilaporkan akan melepas pemain Prancis itu dalam beberapa bulan mendatang.

Pemenang Piala Dunia 2018 itu adalah salah satu pemain dengan gaji tertinggi di Juventus. Ia dilaporkan memperoleh 10 juta euro per musim dalam kontrak penuhnya.

Selain masalah gaji, pelatih Juventus Thiago Motta juga sudah punya banyak pemain di posisi Pogba.

Juventus seperti diketahui telah merekrut Teun Koopmeiners dengan harga 50 juta euro musim panas ini. Selain itu, gelandang serang lainnya, Kenan Yildiz dalam performa terbaiknya. Douglas Luiz, juga mampu bermain di posisi itu.

Di luar nama-nama itu, Juve juga masih memiliki Manuel Locatelli, Nicolo Fagioli, dan Weston McKennie yang semuanya tampil bagus di awal musim 2024-2025. Juventus juga masih punya Khephren Thuram yang disukai Motta.

Laporan Calciomercato.com sebagaimana dilansir dari Football Italia menyatakan bahwa pemutusan kontrak Pogba bisa menjadi solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Namun, masih harus dilihat apa yang akan terjadi pada pemain Prancis itu di Turin dalam beberapa bulan mendatang.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross