Pembangunan Hunian Tetap (huntap) pascapascabencana erupsi Gunung Semeru (foto:pu.go.id)

Huntap Gunung Semeru Raih Rekor Muri

Publish by Redaksi on 12 June 2024

NEWS, IDenesia.id - Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) pascabencana erupsi Gunung Semeru di Bumi Semeru Damai sudah selesai sekitar 1.951 rumah. Dalam kurun waktu yang singkat, ribuan rumah berhasil dibangun dalam lahan seluas 81,55 hektar.

Dengan pencapaian tersebut, Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan atas rekor 'Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Tercepat'

"Pembangunan Huntap dan Huntara di Sumbermujur ini cukup cepat, masuk rekor MURI, semoga ini menjadi hal baik yang bisa dicontoh untuk daerah lain," jelas Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dilansir IDenesia dari infopublik.id, Rabu 12 Juni 2024.

Peristiwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi Desember 2021 silam masih membekas dalam ingatan. Sedikitnya terdapat 61 korban meninggal dunia dan ribuan rumah warga rusak akibat peristiwa ini.

Saat meninjau langsung pembangunan Hunian Tetap (Huntap) pascabencana erupsi Gunung Semeru, Suharyanto, juga meninjau Peternakan Jaya dan Peternakan Unggul di Bumi Semeru Damai yang terletak di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Peternakan tersebut merupakan peternakan hewan kambing dan domba yang dikelola kelompok warga yang disebut kelompok ternak.

Dalam sambutannya, Suharyanto sendiri merasa sudah tidak asing berada disini, mengingat dalam kondisi darurat erupsi Gunung Semeru dirinya kerap 'mondar-mandir' ke Lumajang.

"Daerah ini sudah tidak asing, saya sejak 2021 saat erupsi pertama, kita laksanakan relokasi kesini, lalu desember 2022 erupsi lagi, bedanya karena kita sudah pindah kesini, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Suharyanto dalam keteranganya, Rabu 12 Juni 2024.

Tidak hanya sampai relokasi, BNPB juga terus mendampingi hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan ini merupakan bentuk program pendampingan ekonomi, sosial dan sumber daya alam di daerah pascabencana wilayah Jawa Timur.

Hal ini berbuah manis, dengan bantuan dana stimulan yang kemudian dikelola kelompok ternak dengan memelihara kambing dan domba berjumlah 70 ekor, kini sudah berkembang dan mencapai 120 ekor.

"Sebentar lagi kan Idul Adha, nah kambing atau dombanya bisa juga untuk dijual, karena nilai ekonomisnya bisa lebih tinggi saat kondisi menjelang lebaran," ujar Suharyanto.

Tidak hanya itu, kini sudah ada variasi jenis hewan yakni kambing etawa. Sebagaimana diketahui, kambing etawa sendiri juga dapat bernilai ekonomis karena dapat memproduksi susu yang dapat dikonsumsi.

Lebih lanjut, Suharyanto juga memberikan pandangan dan motivasi kepada para kelompok ternak untuk selalu semangat dan kreatif.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross