Tim ahli dari Badan Tenaga Atom Internasional bersama para ilmuwan dari Cina, Korea Selatan dan Kanada di Pelabuhan Hisanohama di Iwaki, Prefektur Fukushima, Jepang. (Foto: Eugene Hoshiko / POOL / AFP)

Ilmuwan Cina, Korea Selatan dan Kanada Uji Sampel Ikan di Fukushima Jepang

Publish by Redaksi on 20 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Tim ilmuwan internasional mengumpulkan sampel ikan dari sebuah kota pelabuhan di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang lumpuh di Jepang pada hari Kamis waktu setempat, untuk menilai dampak pembuangan limbah radioaktif yang telah diolah ke laut oleh PLTN tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh pengawas nuklir PBB ini merupakan yang pertama sejak pembuangan limbah tersebut dimulai pada bulan Agustus lalu. 

Sebuah langkah yang menuai kecaman dari para nelayan setempat dan mendorong Cina untuk melarang semua impor produk laut dari Jepang karena kekhawatiran akan keamanan pangan dari dampak radioaktif.

Para ilmuwan dari Cina, Korea Selatan dan Kanada mengamati pengumpulan sampel ikan yang baru saja turun dari kapal di pelabuhan Hisanohama, sekitar 50 kilometer di sebelah selatan PLTN yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami tahun 2011.

Sampel-sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium di masing-masing negara untuk diuji secara independen, demikian ungkap Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

"Pemerintah Jepang telah meminta kami untuk melakukan hal ini dan salah satu alasan mereka ingin kami melakukan hal ini adalah untuk mencoba dan memperkuat kepercayaan terhadap data yang dihasilkan Jepang," kata Paul McGinnity, seorang ilmuwan peneliti dari IAEA yang mengawasi survei tersebut, disadur IDenesia dari Reuters, Jum’at, 20 Oktober 2023.

Lebih dari satu juta metrik ton air terkontaminasi akibat kontak dengan batang bahan bakar di reaktor setelah bencana tahun 2011.

Sebelum dilepaskan, air disaring untuk menghilangkan isotop, sehingga hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan, kata operator PLTN Tepco. Air juga diencerkan hingga kadar tritium turun di bawah batas regulasi.

Tritium dianggap relatif tidak berbahaya karena radiasinya tidak cukup energik untuk menembus kulit manusia; namun, jika tertelan pada tingkat di atas kadar yang ada di air yang dilepaskan, tritium dapat meningkatkan risiko kanker, demikian menurut sebuah artikel di Scientific American pada tahun 2014.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross