Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum. (Foto: Kemenko PMK)

Indonesia Peringkat 4 Dunia Kasus Pornografi Online Anak

Publish by Redaksi on 12 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengatakan, Indonesia ada di peringkat 4 dunia terkait kasus pornografi online anak.

Hal itu berdasarkan data National Center for Missing and Exploited Children. "Ada 7,5 juta  insiden dari 2019 sampai 2023, kalau kita lihat di regional ASEAN, Indonesia itu nomor 2 setelah Filipina," ujarnya dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu, 12 Oktober 2024 sebagaimana dilansir IDenesia dari rri.co.id.

Pusiknas Polri 2024 mencatat sekitar 17,13 persen dari 1.410 korban pornografi, pornoaksi, dan eksploitasi berusia di bawah 17 tahun. Kondisi ini, kata dia, merupakan hal yang memprihatinkan.

"Sebenarnya upaya untuk pencegahan dan penanganan pornografi ini sudah diamanatkan sejak 2008. Dengan adanya Undang Undang Pornografi," ujarnya.

Dengan makin maraknya kasus pornografi, Kemenko PMK mengimbau pemda membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi (GTP3).

“Kita harus segera bergerak dengan segala kekuatan untuk pencegahan pornografi demi menyelamatkan sumber daya manusia, dan generasi yang akan datang," katanya.

Pembentukan gugus tugas itu berdasarkan Surat Edaran Mendagri tahun 2019. Hal ini juga didukung oleh penerbitan Permendagri No. 15 Tahun 2023, yaitu tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2024 yang salah satunya mengatur alokasi anggaran untuk mendukung program/kegiatan GTP3.

Berdasarkan hasil penelitian, kecanduan pornografi lebih berbahaya daripada kecanduan narkoba. Itu karena merusak lebih banyak komponen otak yang terkait dengan pengendalian diri, pengambilan keputusan. Selain itu, kecanduan pornografi menyebabkan seseorang menjadi tidak peka dengan norma hingga menurunkan konsentasi dan motivasi belajar.

"Kolaborasi dan sinergi lintas sektor baik di tingkat pusat maupun daerah sangat diperlukan untuk menangani masalah ini secara komprehensif,” ujarnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross