NEWS, IDenesia.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi Provinsi Sulsel di bulan Februari 2024 terkendali dengan baik mencapai angka 0,30 persen. Data tersebut menunjukkan perkembangan inflasi di Sulsel lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada diangka 0,36 persen.
"Perkembangan inflasi di Sulawesi Selatan, Bulan Februari lebih rendah dari bulan sebelumnya," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Rizky Ernadi Wimanda dalam rilis yang diterima IDenesia.id pada Selasa, 5 Maret 2024.
Rizky Ernadi menjelaskan upaya pengendalian inflasi pangan di Sulsel dilakukan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) di 68 lokasi di 24 kabupaten dan kota. Langkah-langkah lain termasuk perluasan program Mini Distribution Center, ketersediaan pasokan dengan dukungan Saprodi, dan alsintan untuk mendukung pertanian.
"Sementara untuk kelancaran distribusi, kami memastikan kelancaran distribusi dan menggunakan anggaran BTT," tambahnya.
Selain itu lanjut dia pemerintah daerah juga aktif dalam komunikasi efektif dengan menyampaikan informasi jadwal pelaksanaan Gerakan Pangan Murah dan Program Pasar Murah. Termasuk melakukan sidak di gudang-gudang distributor, dan memberikan edukasi belanja bijak.
"Sementara untuk komunikasi efektifnya pemerintah daerah menyampaikan informasi jadwal pelaksanaan Gerakan Pangan Murah dan Program Pasar Murah, pelaksanaan sidak di gudang-gudang distributor dan edukasi belanja bijak," jelasnya.
Seperti diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur Bahtiar Baharuddin di bawah Pemprov Sulsel menginisiasi Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Rencananya, GPM ini melibatkan Bank Indonesia, Bulog, dan mitra-mitra terkait, dengan sasaran 68 titik padat penduduk. Pelaksanaan GPM ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari mulai dari 6 hingga 7 Maret 2024. Sejumlah komoditi strategis seperti beras, gula, minyak goreng, daging, telur, bawang merah, bawang putih, dan lainnya disediakan dalam gerakan pangan murah tersebut.
