Sekelompok pengunjuk rasa di Inggris berkumpul di dekat sebuah masjid di Southport setelah rumor menyebutkan adanya kaitan kelompok Islam dengan penikaman tiga anak kecil. (Foto: AP)

Inggris Rusuh, Kantor Polisi Sunderland Diserang, Masjid di Liverpool Dijaga

Publish by Redaksi on 3 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Serangan pisau di Southport yang menewaskan tiga anak yang dilakukan remaja berusia 17 tahun memicu kerusuhan di Inggris. Bukan hanya di Southport, tapi menyebar ke kota lain.

Di Sunderland, kantor polisi diserang dan properti di sebelahnya dibakar ketika pengunjuk rasa bentrok dengan polisi selama demonstrasi terkait serangan pisau di Southport.

Bentrokan antara aparat dan perusuh menyebabkan tiga petugas terluka dan harus dibawa ke rumah sakit. Menurut polisi Northumbria, satu orang telah dipulangkan.

Peristiwa ini terjadi menyusul pelemparan kaleng bir dan batu ke arah polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara di luar masjid, dan bentrokan lainnya antara petugas dan demonstran di sekitar kota.

Seperti dilansir IDenesia dari RNZ, Sabtu, 3 Agustus 2024, delapan orang telah ditangkap karena berbagai pelanggaran, termasuk gangguan kekerasan dan perampokan.

Kepala Polisi Northumbria Inspektur Helena Barron mengatakan para petugas menghadapi tingkat kekerasan yang serius dan berkelanjutan. Ia menyebut itu sangat menyedihkan.

Dia mengatakan penyelidikan penuh sedang dilakukan untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas perilaku kriminal apa pun yang terkait dengan protes tersebut.

“Saya ingin menegaskan dengan jelas bahwa kekacauan, kekerasan dan kerusakan yang terjadi tidak akan ditoleransi,” tegas Barron di BBC.

Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengatakan penjahat yang menyerang polisi dan memicu kekacauan di jalan-jalan akan menanggung akibat dari kekerasan dan premanisme yang mereka lakukan.

Dalam kekacauan itu, beberapa massa meneriakkan dukungan terhadap aktivis sayap kanan Tommy Robinson, sementara yang lain meneriakkan hinaan terhadap Islamofobia.

Mobil-mobil di pusat kota juga menjadi sasaran, salah satunya terbalik dan dibakar. Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tyne and Wear mengonfirmasi bahwa mereka telah dipanggil ke lokasi kebakaran di dekat kantor Polisi Pusat Sunderland.

Layanan kereta api dan bus telah dihentikan. Operator Tyne and Wear Metro Nexus mengatakan pihaknya telah diminta oleh Polisi Transportasi Inggris untuk menutup Stasiun Kereta Sunderland sekitar pukul 22:15 waktu setempat.

Operator bus Go North East mengatakan akan menghentikan semua layanannya di dekat Sunderland dalam semalam, kecuali layanan 20/20A yang akan berakhir di Barnes.Bioskop Omniplex di kota itu juga terpaksa ditutup pada malam hari demi keselamatan publik dan staf, katanya.

Warga mengatakan mereka masih bisa mendengar helikopter polisi di langit lewat tengah malam.

Kerusuhan tersebut menyusul kerusuhan di Hartlepool pada Rabu malam, yang menurut polisi Cleveland terkait dengan protes atas serangan pisau fatal terhadap sekelompok anak di Southport, Merseyside, pada hari Senin.

Wali Kota North East Kim McGuinness mengatakan dia "terkejut" dengan kejadian di Sunderland. Ia menyebut mereka yang melakukan kekerasan, menganiaya orang lain, menyerang polisi, dan merusak properti adalah preman. "Anda tidak berbicara mewakili Sunderland. Anda tidak berbicara mewakili wilayah ini," tegasnya.

Klub Inggris, Sunderland AFC dalam positingan di media sosial juga mengutuk kejadian ini. “Pemandangan memalukan malam ini tidak mewakili budaya kami, sejarah kami, atau masyarakat kami," tulisnya.

“Kota besar kami dibangun atas dasar kebersamaan dan penerimaan, dan Sunderland selamanya akan menjadi milik semua orang. Kami lebih kuat sebagai satu komunitas,” lanjut pernyataan klub itu.

Anggota parlemen Sunderland Central Lewis Atkinson mengatakan polisi mendapat dukungan penuh dalam menanggapi "premanisme" kriminal tersebut.

Sementara itu, sekitar 200 pengunjuk rasa anti-rasis juga berkumpul di luar Masjid Abdullah Quilliam di Liverpool setelah rumor adanya protes sayap kanan di sana. Kelompok tersebut meneriakkan “katakan dengan lantang, katakan dengan jelas: Pengungsi diterima di sini.”

Sebelumnya, massa di Southport bentrok dengan polisi dan menyerang sebuah masjid. Pengunjuk rasa sayap kanan menyerang masjid dan polisi akibat rumor di media sosial yang menghubungkan tersangka penikaman dengan Islam.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross