NEWS, IDenesia.id - Fenomena El Nino mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Potensi curah hujan pun kian minim karena peristiwa hidrometeorologi ini. El Nino ini juga membuat suhu panas di hampir sebagian besar wilayah di Sulsel meningkat. Salah satunya di Makassar. 

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar melalui akun Instagramnya, kembali mengumumkan hasil analisis dan pemantauan kondisi prakiraan cuaca di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, pada Senin, 16 Oktober 2023. 

Diperkirakan sepekan ke depan, hanya ada sembilan daerah di Sulsel yang berpotensi hujan. “Berikut kami sampaikan peringatan dini cuaca 7 hari kedepan di wilayah Sulawesi Selatan tanggal 17 Oktober s/d 23 Oktober 2023 jam 08.00 WITA (berlaku 24 jam),” tulis BMKG Sulsel dikutip Senin, sore. 

Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, sembilan daerah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Daerah itu meliputi Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Pinrang. 

Kemudian Tana Toraja, Toraja Utara dan Wajo. Diprediksi potensi hujan di tujuh daerah itu terjadi pada 17 hingga 19 Oktober 2023. Sebagian besar daerah di Sulsel mengharapkan potensi hujan turun di tengah kemarau seperti saat ini. Termasuk di Kabupaten Maros. 

Efek El Nino diketahui membuat debit air Bendungan Lekopancing surut drastis hingga 50 persen. Kondisi ini membuat pasokan air ke masyarakat di Kota Makassar sangat terganggu. Padahal lokasi itu menjadi sumber produksi air masyarakat Kota Makassar melalui PDAM. 

Kondisi kekeringan yang melanda membuat suplai air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga petani pun terganggu. Di Makassar ada 66 titik terdampak parah kekeringan yang tersebar di enam kecamatan. Suplai air gratis ke warga dari berbagai instansi dan institusi mulai terganggu.