Daeng Beta dan bata merah buatannya (idenesiafile)

Ini Alasan Daeng Beta Yakin Bata Merahnya Tetap Diminati

Publish by Redaksi on 31 August 2022

NEWS, IDenesia.id - Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang bergerak cepat, industri tradisional pembuatan batu bata merah di Kabupaten Gowa masih tetap eksis hingga kini.

Kehadiran bata ringan bahkan tak membuat para pembuat bata merah di Kabupaten Gowa khawatir.  Hal itu terjadi lantaran mereka percaya bata merah telah memiliki peminat tersendiri.

Ditemui IDenesia.id beberapa waktu lalu di lokasi usaha pembuatan bata merahnya di jalan Poros Pallangga, Kabupaten Gowa, Baco Daeng Beta mengaku sudah membuat batu merah sejak tiga puluh tahun lalu. Ia paham betul kualitas bata merah yang menurutnya jauh di atas bata ringan. Hal itu yang membuatnya yakin akan masa depan industri tradisional bata merahnya.

Hingga kini lanjutnya, konsumen yang ingin membeli bata merah produksinya, bahkan harus memesan jauh-jauh hari sebelumnya. “Biasa orang datang pesan sampe 20 ribu biji,” terangnya dalam dialek Makassar yang khas.

Dalam sehari, Daeng Beta bisa memproduksi hingga 6000 biji bata merah. Namun, produksinya hanya berlangsung selama musim kemarau. Jika musim hujan tiba, Daeng Beta bersama tiga rekannya kerap menghentikan sementara produksinya.

Kepada IDenesia.id, bapak berusia lanjut itu menerangkan cara pembuatan batu bata. Katanya, mula-mula ia mencampurkan tanah liat dengan air hingga membentuk adonan.

Setelah itu adonan tanah liat tersebut dinaikan ke meja dan selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan bata merah. “Sudah itu dijemur mi sampe kering betul,” paparnya sambil menambahkan bahwa butuh waktu sekitar tujuh hari dalam proses penjemurannya. proses akhir dari produksi bata merah ini adalah proses pembakaran proses pematangan itu dilakukan agar bata merah lebih kuat.

 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross