Proses Semir Atau Mewarnai Rambut ( Tangkapan Layar YouTube @Livia Gabrielle).

Ini Efek Samping Semir Rambut Yang Jarang Diketahui

Publish by Redaksi on 8 October 2022

NEWS, IDenesia.id – Meyemir rambut atau yang lebih akrab kita kenal mewarnai rambut, sudah sering dirlakukan oleh sebagian orang yang tujuannya agar telihat lebih keren dengan pewarnaan tersebut/ bahkan mewarnai rambut sudah seperti fashion yang punya trend warna setiap tahunnya.

Selain itu semir rambut kerap juga dilakukan untuk menyamarkan uban atau untuk mengganti warna rambut supaya terlihat stylish. Namun, di balik manfaat semir rambut tersebut, ada beberapa efek samping  yang jarang diketahui atau sudah diketahui efeknya tapi tetap juga dilakukan untuk kebutuhan penampilan.

Salah satu efek sampingnya adalah bila menggunakan produk dengan bahan kimia kuat, bisa melemahkan akar rambut atau malah bisa membuat kulit kepala mengalami iritasi. Semir rambut bila tidak diiringi dengan perawatan signifikan juga bisa membuat rambut cepat rusak, terutama bila rambut terlalu sering disemir.

Biar rambut anda terlihat sylist dan tetap sehat sebelum melakukannya sebaiknya pahami kondisi rambut anda sebelum melakukan semir rambut atau mewarnai rambut anda.

Semir rambut tidak hanya bisa dilakukan di salon tetapi juga dilakukan secara mandiri. Pengetahuan mengenai cara merawat rambut dapat membantu menghindarkan dari efek samping semir rambut. Rambut terdiri dari akar dan batang, ketika anda hendak menyemir rambut, yang diwarnai adalah batangnya dan bukan akarnya. Batang terdiri dari tiga lapisan yaitu kutikula, korteks dan medula.

Medula adalah inti berongga, kutikula mengandung sel-sel padat dan korteks adalah salah satu yang terdiri dari pigmen warna alami (ini adalah pigmen yang menentukan warna rambut). Saat menggunakan zat pewarna, zat tersebut akan menghilangkan warna alami dari batang rambut, kemudian menambahkan warna baru. Pewarna rambut mengandung banyak bahan kimia mulai dari amonia hingga peroksida.

Jenis Semir Rambut dan Efek Sampingnya. Pada dasarnya, ada tiga jenis pewarna rambut yaitu pewarna rambut sementara, semi permanen dan permanen. Begini perbedaan ketiganya:

1. Pewarna Rambut Temporer

Untuk pewarna rambut sementara,  produk harus menembus kutikula untuk menyimpan warna atau menghilangkan warna di korteks rambut.

Pewarna rambut temporer mengandung molekul besar yang terlalu besar untuk menembus kutikula. Akibatnya, pewarna ini hanya melapisi batang rambut yang memberikan pewarnaan sementara pada rambut.

Ini adalah salah satu alternatif pewarnaan rambut yang paling umum digunakan untuk mendapatkan warna pirang atau emas pada rambut. Penggunaan pemutih menghasilkan efek pewarnaan dengan mengoksidasi folikel rambut.

Ini tidak hanya merusak keadaan alami rambut tetapi juga menghilangkan kelembapan dari folikel rambut. Selain itu, efek samping lainnya adalah menyebabkan kekeringan, kerusakan, dan ujung rambut bercabang, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.

2. Pewarna Rambut Semi Permanen

Pewarna rambut semi permanen mengandung molekul kecil seperti amina aromatik, yang menyebabkan pembengkakan pada batang rambut. Ini bisa menyebabkan pewarna menembus kutikula dan membiarkannya memasuki korteks sehingga mewarnainya.

Penggunaan pewarna rambut semi permanen cukup populer karena mudah digunakan dan tidak mengandung pemutih. Selain itu, pewarna ini tidak mengubah warna alami rambut tetapi hanya menambahkan lapisan warna yang semakin memudar selama enam minggu.

Jenis pewarna ini hanya menambahkan lapisan tanpa memengaruhi profil nutrisi folikel rambut. Oleh karena itu, pewarna rambut ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan pewarna rambut permanen dan seringkali digunakan sebagai pilihan untuk semir rambut.

3. Pewarna Rambut Permanen

Berlawanan dengan pewarna rambut semi permanen, pewarna rambut permanen mengubah warna alami rambut dengan menyematkan warna jauh ke dalam rambut. Ini dikenal sebagai pewarna oksidatif dan mengandung molekul terkecil dari amina aromatik yang menyebabkan pembengkakan kutikula. Pewarna oksidatif yaitu hidrogen peroksida memungkinkan pewarna menembus korteks yang menghilangkan warna dan mencerahkan rambut. Jenis pewarna ini menyebabkan warna rambut bertahan hingga rambut tumbuh.

Sementara amonia adalah bahan umum dalam pewarna rambut permanen pada awalnya, perusahaan telah mulai menawarkan pilihan warna rambut bebas amonia. Namun, karena pewarna rambut permanen dapat menyebabkan efek merugikan yang diperparah oleh paparan yang terlalu lama, sangat disarankan untuk berhati-hati dalam menerapkan jenis produk ini.

Kalau anda hendak menggunakan pewarna rambut atau semir rambut permanen, ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan profesional terlebih dahulu.

Selain itu, produk pewarnaan rambut yang digunakan untuk menyemir rambut, bisa membuat rambut rontok. Ini disebabkan oleh kandungan bahan para-phenylenediamine yang ditemukan di beberapa produk semir rambut.

Jika anda berencana untuk melakukan semir rambut di rumah, pastikan untuk memeriksa kandungan bahan semir sebelum membeli apalagi menggunakannya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross