Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (Foto: Pemprov Sulsel).

Investasi Pertambangan Sulit Berkembang di Sulsel, Pj Gubernur Ungkap Penyebabnya

Publish by Redaksi on 4 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin mengungkapkan bahwa investasi di daerahnya masih sulit berkembang karena terkendala suatu hal mendasar. Khususnya investasi dalam sektor pertambangan, mencakup industri smelter. 

"Di Sulsel sudah ada investasi yang masuk di beberapa daerah, termasuk di Luwu Raya dan (PT) Huadi di Bantaeng. Namun, masih terkendala kebutuhan listrik. Di Huadi Group saja membutuhkan 1.000 Mega Volt Ampere (MVA)," kata Bahtiar dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Sabtu, 4 November 2023. 

Sejumlah perusahaan bahkan sudah mengantre supaya bisa berproduksi di Sulsel. "Huadi itu saya sudah ke sana, ada tiga perusahaan yang mau masuk. Tapi dia butuh listrik sampai 1.000 MVA. Ini masih kurang. Bayangkan ada perusahaan yang antri mau masuk investasi di sana," ucap Bahtiar. 

Menurut Bahtiar, arah pembangunan di daerahnya sebenarnya bukan hanya terkonsentrasi di wilayah darat. Tapi juga bagaimana keseimbangan pembangunan di laut. Hal tersebut katanya, sangat mendukung untuk memudahkan investasi, ekspor, dan impor di Sulsel. 

"Pembangunan laut dan darat juga harus sesuai kebutuhan. Bagaimana mau maju, pembangunan hanya fokus di darat, harusnya kalau kita belajar dari sejarah, perdagangan dulu semua lewat laut kalau dalam jumlah besar," terang Bahtiar. 

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Rachmat Kaimuddin mengaku akan memperhatikan kebutuhan listrik di Sulsel. Apalagi, untuk mendukung iklim investasi.

"Kalau soal listrik tugas saya dan teman-teman ini untuk melihat dan mengusahakan. Jadi kita bahas soal kebutuhan listrik perusahaan smelter, termasuk di Morowali dan Huadi di Bantaeng," imbuh Rachmat menyudahi. 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross