Dalam foto yang dirilis Angkatan Laut AS ini, dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Theodore Roosevelt terlihat pada 4 Juli 2024, di Laut Cina Selatan. (Foto: AP via VOA)

Iran Mengancam, Amerika Kerahkan Kapal Perang dan Jet Tempur ke Timur Tengah

Publish by Redaksi on 3 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Janji Iran untuk membalas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh membuat sekutu Israel langsung bersiap. Amerika Serikat bahkan sudah mengerahkan  kapal perang dan jet tempur mereka ke Timur Tengah sebagai persiapan menghadapi kemungkinan serangan militer Iran.

Menteri Pertahanan AS,  Lloyd Austin pada Jumat malam waktu setempat menandatangani perintah untuk memindahkan aset dan kemampuan tambahan ke Timur Tengah dan sebagian Eropa, menyusul janji Teheran dan proksinya untuk membalas dendam atas pembunuhan Ismail Haniyeh dan komandan penting Hizbullah di Lebanon minggu lalu.

Langkah-langkah AS tersebut termasuk mengirimkan kapal induk USS Abraham Lincoln ke Timur Tengah, bersama dengan kapal penjelajah angkatan laut dan kapal perusak yang mampu menembak jatuh rudal balistik.

Selain itu, seperti dilansir IDenesia dari VOA, Sabtu, 3 Agustus 2024, AS sedang mengirimkan skuadron tempur tambahan ke wilayah tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memungkinkan pengerahan kemampuan pertahanan rudal berbasis darat.

Pentagon dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat menggambarkan langkah tersebut diperlukan untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau mitra dan proksinya.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa pergerakan lebih banyak kemampuan militer ke wilayah tersebut bertujuan untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan.

Perintah baru ini dikeluarkan hanya beberapa jam setelah Austin menjanjikan dukungan tambahan kepada Israel selama pembicaraan telepon dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Ketegangan di Timur Tengah meningkat secara signifikan seminggu terakhir, menyusul serangan Israel di Lebanon yang menewaskan Fouad Shukur, komandan militer utama Hizbullah, dan pembunuhan berikutnya terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Israel belum secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh, namun pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei sudah menyerukan pembalasan.

“Rezim Zionis yang kriminal dan teroris telah membunuh tamu tercinta kami di wilayah kami dan telah menyebabkan kesedihan bagi kami. Adalah tugas kita untuk membalas dendam,"  tulis Khamenei di platform media sosial X.

Para pejabat Iran mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka berencana untuk bertemu dengan perwakilan dari proksi utama Iran – termasuk Hamas, Hizbullah, Houthi Yaman, dan milisi di Irak dan Suriah – untuk merencanakan langkah selanjutnya.

“Bagaimana tanggapan Iran dan kelompok perlawanan saat ini sedang ditinjau,” kata Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, saat berbicara di TV pemerintah Iran.

“Ini pasti akan terjadi, dan rezim Zionis [Israel] pasti akan menyesalinya,” tambahnya.

Tapi para pejabat AS, yang berusaha mencegah ketegangan menjadi perang regional, telah berulang kali mengisyaratkan bahwa Washington tidak akan membiarkan Israel tidak terlindungi.

Mereka menekankan Israel tidak akan berdiri sendiri dalam menghadapi agresi Iran. “Kami akan mendukung Israel untuk membela diri mereka,” kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh dalam sebuah pengarahan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross