NEWS, IDenesia.id—Tim Muhibah Angklung, tim seni dan budaya asal Bandung, Jawa Barat, tampil memukau di Jeddah Season, panggung spektakuler bertaraf internasional di Jeddah, Arab Saudi.
Muhibah Angklung tampil bersama artis-artis papan atas dari berbagai negara seperti Nikhita Ghandi, Salman Ali (India), Aima Baig, Bilal Saeed, Rebeeca Khan (Pakistan), Yeng Konstantino, Eric Santos (Filipina), Ishara Akkalanka (Srilanka), dan Pramod Kharel (Nepal).
Mereka menunjukkan fleksibilitas angklung dengan membawakan lagu-lagu pop internasional, seperti "Rahmatan Lil'Alamieen" karya Maher Zain hingga “Libiamo ne' lieti calici" oleh Opera La Traviata dan diakhiri dengan "Magic in The Air" oleh Magic System ft. Chawki.
Tim Muhibah Angklung berhasil memukau sekitar 2.000 penonton yang hadir, yang kemudian memberikan standing ovation sebagai penghargaan atas penampilan mereka yang memukau.
Di Arab Saudi, Tim Muhibah Angklung tampil di berbagai kota, termasuk di Cultural Palace di Riyadh, Cultural Centre “Hayy Jameel” di Jeddah, dan dalam acara “Jeddah Season, Community and Asian Cultural Concerts".
Penampilan di “Hayy Jameel" dan “Jeddah Season” menjadi salah satu sorotan utama dari perjalanan ini. Tim Muhibah Angklung memulai acara dengan menyajikan rangkaian tarian tradisional Indonesia, seperti Badindin dari Sumatra Barat, Layayaran Hariring Haleuang Tembang dari Jawa Barat, Jali-Jali dari DKI Jakarta, Yamko Rambe Yamko dari Papua, dan Janger dari Bali.
Seorang penonton di Hayy Jameel, Maryam Saddah, mengungkapkan, dirinya sangat takjub menyaksikan pertunjukan musik tradisional asal Indonesia.
“Saya pribadi sangat excited menyaksikannya, mengingat nenek saya adalah keturunan Indonesia-Yaman! Terima kasih Indonesia, saya sangat senang kalian diberikan kesempatan untuk tampil di sini. MasyaAllah Tabarakallah, sangat indah dalam menyaksikannya,” ujarnya seperti dilansir IDenesia dari Info Publik, Senin, 5 Agustus 2024.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Yusron Bahauddin Ambary, memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi tim dalam memperkenalkan budaya Indonesia. Ia juga menyebut penampilan Muhibah Angklung sangat spektakuler.
"Senang rasanya bisa berkontribusi memilih tempat venue teman-teman tampil. Kami percaya bidaya adalah salah satu sarana yang paling mudah, baik, dan cepat untuk mempererat persahabatan antara 2 negara, dalam hal ini Saudi dan Indonesia,” ujar Yusron.
Penampilan Tim Muhibah Angklung di Saudi menutup rangkaian perjalanan misi budaya mereka yang dimulai sejak 5 Juli 2024.
Perjalanan mereka diawali dengan partisipasi dalam Festival Internasional di Portugal dan Spanyol, diikuti dengan penampilan di Uni Emirat Arab, dan mencapai puncaknya di Arab Saudi.
