Sutradara James Cameron berjalan di Purmamarca, provinsi Jujuy, Argentina, Kamis, 8 Juni 2023. Sineas ini tiba di Argentina untuk berpartisipasi dalam Forum Pembangunan Berkelanjutan. (Foto: AP Photo/Javier Corbalan).

James Cameron Merasa Dijebak Dalam Kasus Sengketa Lithium Di Argentina

Publish by Redaksi on 11 June 2023

Sutradara film James Cameron mengatakan bahwa ia merasa "terjebak dalam sebuah penyergapan" pada minggu ini saat ia berkunjung ke Argentina, di mana ia percaya bahwa ada sebuah usaha untuk menggunakan citranya sebagai seorang pencinta lingkungan hidup untuk memberi kesan positif pada operasi penambangan lithium, meskipun ada penolakan dari masyarakat adat.

Disadur IDenesia.id dari laman Channel News Asia. Cameron, sutradara Avatar dan Titanic, mengatakan pada hari Jumat 9 Juni lalu, saat ini ia tengah mencurahkan perhatiannya pada pencarian dana dari Avatar Alliance Foundation miliknya untuk mendukung komunitas-komunitas Pribumi yang menentang operasi-operasi litium di Amerika Selatan.

"Ironisnya, hasil dari peristiwa ini adalah bahwa sekarang saya menyadari masalah ini dan kami sekarang akan membantu melalui yayasan saya dengan masalah hak-hak masyarakat adat sehubungan dengan ekstraksi lithium," kata Cameron kepada sekelompok wartawan yang berkumpul di kamar hotelnya di ibukota Buenos Aires pada hari Jumat malam lalu.

Cameron datang ke Argentina minggu ini untuk berbicara di sebuah konferensi keberlanjutan di Buenos Aires pada hari Jumat.

"Saya percaya bahwa saya datang ke sini untuk memberikan semacam pidato motivasi tentang masalah lingkungan," kata Cameron.

Sebagai bagian dari kunjungan tersebut, Cameron melakukan perjalanan ke provinsi Jujuy utara pada hari Kamis untuk mengunjungi pembangkit listrik tenaga surya yang besar dengan Gubernur Gerardo Morales dan mengatakan bahwa ia tidak pernah diberitahu bahwa lithium akan menjadi bagian dari diskusi.

Setelah kunjungan Cameron, Morales menulis sebuah pesan di media sosial yang berterima kasih kepada Cameron atas kunjungannya, dan menulis bahwa provinsi ini ingin "mengubah matriks energi" melalui proyek-proyek seperti pembangkit listrik tenaga surya dan "ekstraksi lithium".

Direktur tersebut menerima surat yang ditulis oleh sekelompok masyarakat adat dari daerah tersebut beberapa hari sebelumnya, yang memintanya untuk membatalkan perjalanannya atau bertemu dengan mereka, agar mereka dapat menjelaskan penentangan yang sudah lama mereka pegang terhadap proyek-proyek pertambangan litium yang menurut mereka mempengaruhi hak-hak atas tanah dan berdampak negatif terhadap lingkungan.

"Saya merasa seperti masuk ke dalam sebuah penyergapan," ujar Cameron kepada para wartawan setelah bertemu dengan para pencinta lingkungan hidup setempat, dan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya kontroversi yang melibatkan proyek-proyek lithium. "Saya merasa seperti dimasukkan ke dalam sebuah optik yang memiliki makna yang tidak saya sadari."

Meskipun Cameron mengatakan bahwa ia "tidak mengetahui secara pasti" bagaimana "penyergapan" itu terjadi, ia merasa ada upaya untuk menggunakan citranya bukan hanya karena dukungannya terhadap isu lingkungan, namun juga karena pesan menyeluruh dari Avatar.

"Avatar adalah film terlaris dalam sejarah. Film ini bercerita tentang konflik antara industri ekstraksi dan hak-hak masyarakat adat," ujar Cameron. "Jika Anda dapat membuat sebuah film yang membuat saya terlihat menyetujui penambangan lithium, maka Anda memiliki semacam mandat atau persetujuan."

Dalam suratnya kepada Cameron, perwakilan masyarakat adat membuat referensi langsung ke Avatar untuk meminta dukungan sang sutradara.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross