NEWS, IDenesia.id - Mendengar orang-orang menyebut kata “Tak” pada kendaraan bermotor atau roda dua barangkali sudah tak asing lagi. Istilah ini kerap digunakan bahkan hampir pasti biasa kita simak, baik dari mereka yang hobinya motoran, reparasi kendaraan seperti bengkel bahkan sesama pengendara biasa saja. 

Tahukah kita bahwa Tak yang identik dengan roda dua merupakan serapan dari luar negeri. “Tak dalam bahasa Belanda diartikan sebagai stroke atau langkah. Namun demikian, seiring berjalannya waktu istilah 'Tak' di Indonesia dikenal dengan sebutan kruk as,” tulis pesan edukasi yang dilansir dari akun resmi Instagram Pertamina Sulawesi, Jumat, 8 Desember 2023. 

Lantas, mengapa bisa disebut menggunakan istilah 2 Tak dan 4 Tak?. “Ternyata salah satu alasannya adalah terletak pada jumlah langkah pada satu siklus pembakaran di mesin kendaraan. Apabila menggunakan 4 tak, maka dalam satu siklus pembakaran terdapat empat langkah,” lanjut Pertamina Sulawesi. 

Nah agar tidak keliru, yuk ketahui perbedaan keduanya dalam beberapa poin berikut. Oli yang digunakan, mesin motor 4 Tak hanya perlu menggunakan satu jenis oli saja. Sedangkan motor 2 Tak memerlukan oli samping sehingga tidak cukup hanya satu jenis oli saja. Bukan tanpa alasan kenapa motor 2 Tak membutuhkan oli samping. 

Oli samping pada motor 2 Tak digunakan atau berfungsi sebagai pelumas bagi komponen mesin seperti ring piston, kruk as, piston, hingga bearing kruk as. Komponen pada mesin 2 Tak lebih sedikit dibandingkan dengan mesin motor 4 Tak. Motor 2 Tak memiliki klep in maupun klep out serta noken as. Ketiga komponen itu ada di dalam mesin. 

Kondisi ini tentu berpengaruh pada knalpot. Karena membutuhkan pelumas seperti oli samping, maka knalpot pada motor 2 Tak lebih ngebul atau banyak memproduksi asap. Itu karena oli samping ikut terbakar di ruang mesin dan dikeluarkan melalui knalpot. Sementara 4 Tak lebih ramah asap.