Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 19.667 orang telah tewas akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober. (Foto: Anadolu/Getty Images)

Jumlah Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel Mendekati 20.000 orang

Publish by Redaksi on 20 December 2023

NEWS, IDenesia.id Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Selasa waktu setempat bahwa 19.667 orang telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober, dan lebih dari 52.000 orang terluka. Ribuan lebih korban terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh.

Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, meski totalnya juga termasuk para pejuang. PBB mengatakan angka korban yang diberikan oleh kementerian kesehatan yang dikelola Hamas terbukti dapat diandalkan dalam konflik sebelumnya dengan Israel.

PBB memperkirakan 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi.

Di Rafah di Gaza selatan , serangkaian serangan udara Israel menghantam tiga rumah yang berdekatan dan menewaskan 25 orang, menurut laporan media Palestina, dan 10 orang lainnya tewas dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara.

Serangan baru-baru ini di dalam kompleks gereja dan sekolah di Gaza, dan serangan yang menutup salah satu rumah sakit terakhir yang beroperasi di Kota Gaza, juga telah meningkatkan kekhawatiran mengenai perlindungan warga sipil sebagaimana laporan kematian tahanan dalam tahanan Israel di surat kabar Israel Haaretz, telah menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana Israel melakukan perangnya.

Pejabat PBB pada hari Selasa waktu setempat menyatakan kemarahannya atas runtuhnya layanan kesehatan di Gaza, di mana rumah sakit kekurangan pasokan dasar dan serangan Israel telah menewaskan pasien yang terluka akibat serangan udara sebelumnya.

“Saya sangat marah karena anak-anak yang baru pulih dari amputasi di rumah sakit kemudian dibunuh di rumah sakit tersebut,” kata James Elder, juru bicara Unicef yang disadur IDenesia dari The Guardian, Rabu 20 Desemeber 2023.

Mereka yang terluka di Gaza utara tidak punya harapan lagi untuk mendapatkan perawatan medis, karena sebagian besar rumah sakit ditutup setelah pertempuran sengit di wilayah tersebut.

Pasukan Israel pada hari Senin menggerebek salah satu fasilitas kesehatan yang terakhir berfungsi, rumah sakit al-Ahli, menahan sebagian besar stafnya dan menutupnya, menurut Katedral St George di Yerusalem, yang mengelola kompleks tersebut.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross