Asap mengepul di atas Khan Younis akibat gempuran Israel di Gaza pada hari Selasa waktu setempat. (Foto: AFP/Getty Images)

Jumlah Korban tewas di Gaza Lebih dari 22.000, Israel Rencanakan Perang Jangka Panjang

Publish by Redaksi on 4 January 2024

NEWS, IDenesia.id - Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 22.000 orang. Sehari setelah Israel mengumumkan penarikan pertama pasukannya dari Gaza, tidak ada tanda-tanda bantuan bagi penduduk Gaza, yang setelah tiga bulan pemboman besar-besaran dan pertempuran darat selama berminggu-minggu, hampir semuanya mengungsi, kelaparan dan banyak yang terserang penyakit.

Saat mengunjungi tentara yang ditempatkan di Gaza, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pemerintah merencanakan perang jangka panjang.

“Perasaan bahwa kami akan segera berhenti adalah salah. Tanpa kemenangan yang jelas, kita tidak akan bisa hidup di Timur Tengah,” ujarnya, disadur IDenesia dari The Guardian, Kamis 4 Januari 2024.

Lima brigade Israel, yang terdiri dari beberapa ribu tentara, akan meninggalkan Gaza dalam beberapa minggu ke depan. Ada yang ingin menjalani pelatihan atau istirahat lebih lanjut, ada juga yang kembali ke kehidupan sipil dan bekerja, yang diharapkan pemerintah akan mengurangi tekanan terhadap perekonomian, seiring dengan persiapan menghadapi perang selama berbulan-bulan di Gaza dan mungkin di luar Gaza.

Dalam pertemuan yang jarang terjadi dengan pengadilan internasional, Israel mengatakan akan membela diri terhadap kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan pada akhir pekan, yang menuduh negara tersebut melakukan genosida dalam aksi militernya di Gaza dan meminta hakim untuk segera memerintahkan penghentian kasus tersebut.

Israel mengatakan pengadilan tinggi PBB bersikap bias terhadap kasus tersebut dan mengecam kasus tersebut sebagai “pencemaran nama baik”. Namun tuduhan tersebut hanyalah salah satu bagian dari meningkatnya tekanan internasional atas keganasan serangan Israel di Gaza.

Amerika Serikat, sekutu terpenting Israel, dengan tegas menolak seruan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa negara tersebut mempunyai hak untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Namun para pejabat AS pun menjadi semakin kritis terhadap dampak buruk dari operasi militer yang dilancarkan sebagai tanggapannya.

Bom Israel dan serangan darat kini telah menewaskan sedikitnya 22.185 warga Palestina, kata otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada hari Selasa waktu setempat, dengan ribuan mayat terkubur di bawah reruntuhan. Mayoritas korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Di antara korban terbaru adalah orang-orang yang meninggalkan rumah mereka untuk berkemah di sekitar markas PRCS di Khan Younis.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross