NEWS, IDenesia.id - Bandara Changi Singapura telah melayani sebanyak 10 juta penumpang pada kuartal ketiga tahun 2022 ini atau mencapai 58,1 persen dari masa awal COVID, laporan dari pihak otoritas bandara Changi Airport Group (CAG) pada hari Sabtu 29 Oktober.

Dalam rilis berita, menjelakan bahwa pergerakan penumpang yang mulai meningkat itu kebanyakan untuk tujuan sekitar Asia Tenggara yang melebihi 60 persen dari tingkat pra-pandemi untuk pertama kalinya sejak awal COVID-19.

Meningkatnya aktifitas di bandar Changi Singapura tersebut juga dapat dilihat  dari pergerakan pesawat yang mencapai 61.100 maskapai atau 63,7 persen dari tingkat pra-pandemi, selama kuartal tersebut. Jumlah ini sudah termasuk lepas landas dan mendarat di bandara. Bandara Changi mencatat 3,42 juta penumpang pada bulan September, mewakili 62,6 persen dari lalu lintas pra-COVID di bulan yang sama pada tahun 2019. Ada 20.400 pergerakan pesawat di bulan yang sama. Ini adalah 65,6 persen dari level pada September 2019, kata CAG.

Australia, Malaysia, Indonesia, India, dan Thailand adalah pasar lalu lintas teratas untuk kuartal ke 3 tahun 2022. CAG menambahkan bahwa lalu lintas penumpang ke dan dari Amerika Utara "terus tren di atas tingkat pra-pandemi, didorong oleh permintaan yang kuat dan peningkatan frekuensi oleh Singapore Airlines dan United Airlines".

Direktur pelaksana grup untuk pengembangan hub udara Lim Ching Kiat mengatakan dia mengharapkan Bandara Changi menangani 80 persen penerbangan pra-COVID pada akhir tahun, karena lebih banyak perbatasan dibuka kembali dan pemulihan perjalanan meningkat.

"Bulan ini juga menandai tonggak penting bagi bandara, dengan Changi mengoperasikan keempat terminal setelah lebih dari dua tahun.

"Kami terus bekerja sama dengan mitra maskapai kami untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dan konektivitas untuk melayani penumpang kami dengan lebih baik," kata Lim.