Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Aryati Puspa Abadi (idenesiafile)

Kadis Lingkungan Hidup Makassar: Tidak Ada Antrian di TPA Tamangapa

Publish by Redaksi on 12 August 2022

NEWS, IDenesia.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Aryati Puspa Abadi memastikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kota Makassar, dalam kondisi aman.

Terkait pemberitaan tentang antrian truk sampah hingga berjam-jam pun dibantah Aryati Puspa Abadi. Ia menjamin bahwa saat ini tak ada lagi antrian truk sampah. “Kondisi di TPA saat ini secara riil dilaporkan terus-menerus oleh Kepala TPA ke grup. Jadi saya di mana pun bisa terus memantau,” terangnya, Jumat, 12 Agustus 2022.

Aryati Puspa Abadi menambahkan, pihaknya pun saat ini telah membagi titik pembuangan di TPA. “Jadi kami membedakan titik pembuangan antara mobil truk Tangkasasi dengan mobil  truk yang hidrolik. Mobil truk Tangkasai memang butuh waktu sedikit lebih lama membongkar sampahnya dibanding truk hidrolik yang tidak sampe lima menit, sudah kembali. Kalo Tangkasaki memang butuh waktu 30 sampai 40 menit,” papar Aryati Puspa Abadi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar ini pun menjamin bahwa kondisi di TPA sekarang ini sudah tak seperti dulu lagi. Antrian truk sampah memang sempat terjadi sebelum Ramadan lalu. Itu pun lanjutnya disebabkan oleh kondisi alat berat yang sudah tua dan cuaca yang tak bersahabat. “Hujan terus, kita tak bisa memanfaatkan yang ada di lantai dua karena licin dan tidak kayak ditempati untuk membuang,” imbuhnya.

Tak berlangsung lama, kondisi itu pun jelasnya hanya terjadi hingga setelah lebaran. “Setelah lebaran, ada tambahan alat berat. Maka itu yang semakin membuat kinerja rekan-rekan di TPA lebih bagus. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada lagi tambahan alat berat, maka  itu akan semakin mempercepat kerja teman-teman di TPA. Saya ingin menekankan kembali bahwa kami berusaha semaksimal mungkin kondisi TPA tidak menganggu aktivitas, apalagi  khususnya lalu lintas yang ada di sana. Kalo pun misalnya ada truk sampah yang bersamaan datang untuk membuang di TPA, itu saya pastikan bukan di jam-jam sibuk masyarakat,” jelas Aryati Puspa Abadi.

Dalam kesempatan berbeda, Aryati Puspa Abadi juga mengemukakan bahwa pihaknya memasifkan Bank Sampah untuk volume sampah yang masuk ke TPA sebagai tempat pengelolaan sampah yang menjalankan sistem Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R). “Bila tak ada pemilahan antara sampah organik dan anorganik maka beban tempat pembuangan akhir akan semakin berat,” jelasnya.

Ia menambahkan, "Karena sampah-sampah yang punya nilai ekonomis yang masih bisa diolah atau dijual, bisa diolah di Bank Sampah. Sedangkan sampah terbesar itu 56 persen dari sampah organik, sisa makanan,” ujarnya.

Menurut Aryati Puspa Abadi, bila sampah dapat dikelola dengan baik, maka akan memiliki dampak positif terhadap permasalahan iklim. Pengelolaan sampah, menurut Puspa, harus dimulai dari sumber utama penghasil sampah tersebut, sehingga emisi yang dihasilkan dapat dikurangi. Tidak hanya itu, jika dikelola dengan baik, sampah dapat memberikan nilai ekonomi dan bermanfaat sebagai penghasilan bagi masyarakat.

Aryati Puspa Abadi menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan penyemprotan menggunakan Eco Enzim untuk menekan bau tak sedap di TPA. Termasuk mengelola sampah organik dengan cara yang begitu sangat sederhana, yakni melalui budidaya maggot. Maggot sendiri merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Bentuknya menyerupai ulat dan mampu mengurai sampah organik dengan sangat cepat dalam jumlah besar.

Program Lorong Wisata (Longwis) yang dijadwalkan diluncurkan pada 17 Agustus mendatang, menurut  Aryati Puspa Abadi akan menjadi ruang edukasi bagi warga Kota Makassar. “Lewat program ini, warga dapat mengenal dan memilah sampah organik dan anorganik,” tutupnya.

 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross