Kamala Harris (Foto: AP)

Kamala Harris Serukan Akhiri Perang Gaza saat Tutup Konvensi Demokrat

Publish by Redaksi on 23 August 2024

NEWS, IDenesia.id--Wakil presiden Amerika Serikat, Kamala Harris secara resmi menerima pencalonan presiden dari Partai Demokrat pada hari Kamis waktu setempat atau Jumat Wita. Ia menutup konvensi dengan seruan yang menggebu-gebu untuk mengakhiri perang di Gaza dan melawan tirani di seluruh dunia, hal yang sangat kontras dengan calon Partai Republik, Donald Trump.

"Dalam pergulatan abadi antara demokrasi dan tirani, saya tahu di mana saya berdiri dan saya tahu di mana AS seharusnya berada," kata Harris, menuduh Trump tunduk pada para diktator sebagaimana dilansir IDenesia dari Times Live, Jumat, 23 Agustus 2024.

Pada malam terakhir dan yang paling dinanti dari konvensi empat hari di Chicago, Harris, 59, berjanji untuk memetakan jalan baru ke depan bagi AS saat ia dan Trump, 78, memasuki 11 minggu terakhir dari kampanye yang sangat ketat.

Harris muncul sebagai kandidat Demokrat sebulan yang lalu ketika Presiden Joe Biden, 81, mundur dari pencalonan.

Pidato itu sangat mengesankan bagi seorang kandidat yang, selama kampanye singkatnya, belum banyak mengutarakan visinya untuk negara itu dan menghadapi serangkaian serangan pribadi dari Trump, yang mengejek leluhurnya yang berkulit hitam dan Asia Selatan serta menyebutnya lemah di panggung asing.

Pidato itu memaparkan beberapa prinsip kebijakan umum, baik dalam maupun luar negeri, tetapi tidak menyebutkan rincian spesifik yang dalam beberapa minggu mendatang dapat ditekan untuk disampaikannya.

Setelah berhari-hari protes dari para pendukung Palestina yang kecewa karena tidak mendapat tempat untuk berpidato di konvensi tersebut, Harris menyampaikan janji untuk mengamankan Israel, membawa pulang para sandera dari Gaza, dan mengakhiri perang di daerah kantong Palestina itu.

"Sekaranglah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata," katanya disambut sorak sorai.

Ia menegaskan akan selalu membela hak Israel untuk membela diri dan memastikan Israel memiliki kemampuan untuk membela diri. Namun, ia mengatakan apa yang terjadi di Gaza sangat menyedihkan.

"Apa yang terjadi di Gaza selama 10 bulan terakhir sangat menghancurkan. Begitu banyak nyawa tak berdosa yang hilang, orang-orang yang putus asa dan kelaparan melarikan diri demi keselamatan berulang kali. Skala penderitaan ini sangat menyayat hati," ujarnya.

"Presiden Biden dan saya bekerja untuk mengakhiri perang ini sehingga Israel aman, para sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri," lanjutnya.

Dalam beberapa pernyataan kebijakan luar negerinya yang paling kuat hingga saat ini, Harris mengatakan bahwa dia akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk membela kepentingan AS terhadap Iran dan tidak akan berpihak pada tiran dan diktator.

Dia juga berjanji dengan sekutu NATO untuk mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Mantan Jaksa Agung California itu menggambarkan pemilihan presiden 5 November sebagai kesempatan yang berharga dan singkat untuk melupakan kepahitan, sinisme, dan pertempuran yang memecah belah di masa lalu. Menurutnya, ini kesempatan untuk memetakan jalan baru ke depan.

Ia kemudian menuduh Trump tidak memperjuangkan kelas menengah, berencana memberlakukan kenaikan pajak melalui usulan tarifnya, dan telah memulai berakhirnya hak konstitusional untuk aborsi dengan pilihannya untuk Mahkamah Agung AS.

Harris juga mencatat putusan Mahkamah Agung baru-baru ini tentang kekebalan presiden dan risiko yang akan timbul jika Trump kembali berkuasa. "Bayangkan Donald Trump tanpa pagar pembatas," sindirnya.

Jika berhasil mengalahkan Trump, Harris akan mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang terpilih sebagai presiden AS.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross