Ramli saat palappo' di tengah keramaian pasar (idenesiafile)

Kantongi Untung Jutaan Rupiah dari Hasil Jualan Lappo’

Publish by Redaksi on 5 September 2022

NEWS, IDenesia.id - Suara ledakan serta teriakan dibarengi ekspresi kaget dari pengunjung pasar menyambut kedatangan IDenesia.id, di salah satu pasar tradisional yang terletak di Desa Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Senin, 5 September 2022.

Saat mendekat, tawa para pengunjung pasar pecah, lantaran suara ledakan yang membuat mereka kaget rupanya berasal dari proses pembuatan cemilan yang mereka sebut lappo' (popcorn; makanan ringan yang terbuat dari biji jagung kering yang mengembang saat dipanaskan).  "Kukira tabung gas meledak, lappo' ji pae," sahut salah satu pengunjung pasar.

Kepulan asap dan biji lappo' yang bertebaran menghiasi tempat penjualan Ramli, yang sudah 24 tahun berjualan lappo’.

Kepada IDenesia.id, Ramli mengaku telah menekuni usahanya sejak tahun 1998 silam. "Dulu 300 ribu kubelikan ini alat dari pedagang lain, sekarang mahal mi, baru-baru ada orang yang jual mesin bekas itu sampai lima juta rupiah," tutur Ramli, sambil memutar gagang tabung mesin lappo'nya yang menyerupai setir mobil berbentuk lingkaran yang keseluruhan tabungnya terbuat dari besi, agar biji-biji jagung terkena panas secara merata.

Di awal memulai usahanya, Ramli mengaku masih menggunakan kompor minyak tanah, hingga saat memasuki tahun 2010, ia pun beralih ke kompor gas. "Dulu ini lumayan susah karena masih kompor minyak tanah dipake. Jadi sementara diputar ini tabung, dikompami juga ini kompor. Sekarang enakmi, adami tabung gas, itumi kupake," jelas Ramli sembari memutar tabung lappo'nya.

Bersama istri serta keponakannya, Ramli berangkat dari rumahnya yang berada di Dusun Lemoa, Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, untuk berjualan di beberapa pasar yang ada di wilayah Kabupaten Gowa.

Kadang ada pasar yang sampai dua kali ia datangi, sesuai ketentuan hari pasar di daerah itu. "Full satu minggu ini palappo' di pasar-pasar, biasa sampai di Pasar Sapayya. Biasa juga di Bontojai, Malakaji, Biring Bulu' dua kali hari pasar, sama di sini Pasar Bili-Bili dua kali juga," sambung pria bercucu satu dengan usia memasuki angka 46 tahun itu.

Sekali palappo' ucap Ramli, tabungnya ia isi dua liter jagung yang dicampur sedikit gula khusus racikannya. Sementara lappo' yang dihasilkan yakni delapan hingga 10 liter lappo'. Untuk tiap liter lappo’ hasil produksinya, ia jugal seharga Rp.5000 rupiah.

Meski di masa sekarang sudah ada alat yang jauh lebih praktis dalam membuat lappo', namun Ramli lebih memilih bertahan dengan alat manualnya. "Lebih gampang ini dari pada yang pake mesin, susah juga kalau pake mesin karrna harus pakai kabel, baru saya ini pindah-pindah pasar. Ini lappo' banyak yang suka, termasuk orang-orang tua," jelas pria beranak dua itu.

Untuk penghasilan, Ramli mengaku bisa mengantongi hingga jutaan rupiah perhari. Dari keuntungan tersebut, Ramli pun dapat menyekolahkan kedua anaknya. "Anak pertamaku itu sudah kerja di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Gowa, yang satunya sekarang masih kuliah di Unhas. Hasil palappo'ji itu kasih sekolah anakku,'' tutup Pak Ramli.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross