NEWS, IDenesia.id - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar kembali merilis hasil penanganan kejadian atau peristiwa memasuki penghujung tahun 2023. Sepanjang Januari hingga Oktober, Damkar mencatat jumlah kasus kebakaran paling mendominasi terjadi di bulan September. 

Di bulan itu, peristiwa kebakaran terjadi sebanyak 85 kasus. Kemudian mundur ke Agustus 54 kasus, Juli 34 kasus dan paling rendah pada bulan Februari hanya 8 kasus. Bila ditotal sejak Januari hingga Oktober berjalan bulan ini, kasus kebakaran terjadi sebanyak 274 kasus. 

Dalam keterangan laporan yang diterima dari Damkar Makassar, Sabtu, 7 Oktober 2023, lagi-lagi, korsleting listrik mendominasi pemicu sekaligus penyebab kebakaran dengan total 93 kasus. Menyusul kebakaran sampah alang-alang 114 kasus dan tabung gas 17 kasus. 

Sementara penyebab kebakaran karena kompor hanya 6 kasus. Khusus untuk objek kebakaran yang paling mendominasi hingga Oktober tahun ini adalah rumah tinggal yang angkanya mencapai 115 kasus. Kemudian toko atau kios 46 kasus, industri perusahaan 27 kasus dan gudang 13 kasus. 

Damkar juga menangani kendaraan yang terbakar 10 kasus. Meski tak ada yang meninggal dunia, namun akibat peristiwa itu Damkar mencatat sebanyak 432 jiwa menjadi korban terdampak. 20 orang di antaranya mengalami luka-luka. Khusus untuk kerugian materil dari semua kasus ditaksir mencapai Rp16.843.000.000.

Kondisi cuaca rupaya menjadi salah satu faktor pemicu kebakaran terjadi. “Banyak penyebabnya pak antara lain faktor cuaca. Dimana belakangan ini cuaca panas sangat terasa,” kata Kepala Seksi Operasi Damkar Makassar, Andi Akbar Ikhsan dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, awal September lalu. 

Damkar Makassar tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk selalu awas terhadap potensi kebakaran yang terjadi. Termasuk meminimalisir pemicunya. “Untuk sosialisasi ke masyarakat kami terus mengadakan sosialisasi baik melalui media massa maupun imbauan-imbauan langsung ke masyarakat,” Akbar menyudahi.