NEWS, IDenesia.id - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan menganggap, bahwa peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari sangat bermanfaat bila dipergunakan dengan baik dan bijak. Medsos bisa dimanfaatkan sebagai wadah dalam penyuluhan agama.

Medsos juga melekat dengan aktivitas seluruh lapisan masyarakat lintas generasi. Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni mengatakan, penyuluhan atau dakwah harus memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Jika tidak, arus dakwah kian melambat dan tertinggal.

Untuk itu, peran teknologi dianggap sangat penting. “Generasi milenial (Gen X, Y, Z) yang akrab dengan teknologi dan media sosial, harus disentuh dengan layanan dakwah dengan memanfaatkan media sosial,” kata Khaeroni dilansir dari laman resmi Kemenag Sulsel, Sabtu, 29 Juli 2023.

Menurut Khaeroni, di era digital ini, penyuluh agama juga diingatkan dan diharapkan agar lebih cakap dan bijak dalam menggunakan media sosial. Agar pengajaran, pemahaman akan prinsip dan nilai agama bisa tersampaikan. “Yang utama jangan ikut arus dalam menyebarkan kabar hoax yang berujung fitnah, saring dulu baru share,” pesannya.

Imbauan ini disampaikan menyusul akan dilaksanakannya kegiatan Penyuluh Agama Islam Award 2023 untuk tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Bertajuk “Penyuluh Agama Islam Berkarya, Indonesia Jaya” kegiatan ini bertujuan menguatkan fungsi dan peran penyuluh agama di tengah keberagaman masyarakat.

Serta budaya bangsa yang menginspirasi pihak lain untuk ikut memberikan manfaat dan kebaikan kepada masyarakat luas. Tahun ini kegiatan diikuti 63 orang peserta dari unsur penyuluh berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan bukan pegawai negeri sipil (PNS).

Mereka merupakan utusan dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel. Peserta terbaik nantinya akan ditetapkan sebagai penyuluh agama terbaik tingkat provinsi. Mereka nanti akan mewakili Sulsel berlaga di kancah nasional pada 7 hingga 9 Agustus 2023 di Jakarta.