NEWS, IDenesia.id - Banyak masyarakat yang biasanya bertanya-tanya kenapa air tak langsung mengalir atau bahkan keruh usai perbaikan dan pengerjaan pipa aliran yang bermasalah. Perumda Air Minum Kota Makassar merespons pertanyaan itu menyusul beberapa kejadian perbaikan pipa air di sejumlah lokasi di daerah ini.
Mereka mengurai akar persoalannya. Pertama, air tak mengalir biasanya karena perbaikan pipa distribusi yang bocor atau pecah. Insiden seperti ini terjadi biasanya dipicu tekanan tinggi dari luar hingga ada kegiatan atau aktivitas berat di sekeliling pipa.
“Seperti pengerjaan galian dan pengerjaan-pengerjaan tertentu yang menggunakan alat berat sehingga memicu terjadinya pipa bocor,” usai petugas PDAM dalam keterangan video yang dikutip dari akun resmi Instagram Perumda Air Minum Kota Makassar, Jumat, 17 November 2023.
Selama proses pengerjaan beberapa valve atau kerang distribusi ditutup sehingga menghentikan aliran air untuk sementara waktu. Valve dibuka kembali apabila proses pengerjaan pipa tuntas. “Normalisasi air ke pelanggan akan dilakukan secara bertahap dengan menyalakan pompa air dan mengatur tekanan distribusi air ke pelanggan,” ucapnya.
Menurut PDAM, dibutuhkan waktu yang cukup relatif agar distribusi air ke pelanggan normal. Fase ini juga tergantung dari jarak rumah pelanggan ke lokasi instalasi dan seberapa lama tekanan pompa air distribusi dinormalkan kembali ke sedia kala. “Pengisian pompa dilaksanakan secara bertahap,” terang petugas.
Terakhir, dampak pengerjaan pipa bocor atau pecah, membuat air menjadi keruh. “Hal ini disebabkan dari pipa yang awalnya kosong kembali dialiri air bersih di pipe turbulence yang mengakibatkan tercampurnya kerak di dinding pipa dengan air yang mengalir,” lanjut petugas.
Kondisi ini juga mesti bertahap dilaksanakan agar air kembali normal. “Solusi yang dilakukan yakni pembukaan blow off adalah cara mengeluarkan endapan lumpur dari dalam pipa. Perlahan-lahan setelah tekanan air dalam pipa kembali normal maka air bersih akan kembali mengalir seperti semula,” petugas menyudahi.
