NEWS, IDenesia.id - Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia, Vincent Piket, mengunjungi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. KFW, Bank Pembangunan Jerman, dan Uni Eropa telah mengalokasikan dana penting sebesar 573 miliar rupiah untuk rumah sakit ini. Termasuk untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi pandemi di masa depan.
Dana UE akan membantu memperkuat kapasitas RS Unhas dalam pengobatan penyakit menular dan kesiapsiagaan pandemi masa depan. Ini dilakukan melalui peningkatan laboratorium biosafety rumah sakit untuk diagnostik virologi, pembangunan unit perawatan intensif (ICU) untuk penyakit menular, serta penguatan kapasitas penelitian secara keseluruhan.
"Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin adalah bukti bagaimana kerja sama multilateral dapat memberikan dampak yang signifikan bagi orang-orang di seluruh dunia,” kata Duta Besar Vincent menyampaikan harapannya dalam siaran pers yang diterima jurnalis, Jumat, 23 Juni 2023.
Upaya bersama KFW dan Uni Eropa sebagai tim dirancang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Makassar melalui rumah sakit ini dengan meningkatkan kapasitas preventif dan kuratifnya,”Saya sangat menantikan dampak positif dukungan Uni Eropa bagi masyarakat Sulawesi Selatan,” ungkap Vincent.
Pendanaan dari KFW mendukung penyelesaian konstruksi rumah sakit dan melengkapi rumah sakit dengan pusat simulasi canggih dan infrastruktur untuk jaringan dan sistem informasi telemedicine atau perawatan medis jarak jauh. Selain itu, dengan dukungan Uni Eropa, rumah sakit akan menyediakan pelatihan dan pendidikan dalam manajemen penyakit menular, prosedur diagnostik, dan aktivitas surveilans.
Secara keseluruhan, proyek ini akan berkontribusi pada peningkatan kapasitas staf medis serta akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan berkualitas bagi lebih dari 8 juta populasi Sulawesi Selatan dan penduduk di wilayah Indonesia Timur secara umum. Karena rumah sakit di universitas merupakan rumah sakit rujukan yang mendukung sistem infrastruktur kesehatan di wilayah tersebut.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Global Gateway UE. UE membentuk kemitraan ekonomi dan investasi infrastruktur berkualitas tinggi untuk menghubungkan barang, orang, dan jasa secara berkelanjutan di seluruh dunia. Global Gateway berinvestasi di berbagai sektor, mulai dari energi bersih, transportasi hijau dan infrastruktur digital untuk memperkuat kesehatan, pendidikan, dan sistem penelitian.
"Strategi Global Gateway Uni Eropa adalah inisiatif ambisius untuk meningkatkan koneksi pintar, bersih, dan aman di seluruh dunia. Strategi ini mendukung investasi cerdas di berbagai sektor sambil menjaga standar sosial dan lingkungan. Saya senang Sulawesi Selatan menjadi tuan rumah untuk inisiatif Global Gateway yang penting di Indonesia," imbuh Vincent.
