Donald Trump saat mengalami luka di telinga kanannya akibat penembakan tersebut. (Foto:AP/Gene J. Puskar)

Kesaksian Direktur FBI, Trump Mungkin tidak Terkena Peluru

Publish by Redaksi on 26 July 2024

NEWS, IDenesia.id--Direktur FBI Christopher Wray mengatakan bahwa mantan presiden Donald Trump mungkin hanya terkena pecahan peluru dalam upaya pembunuhan awal bulan ini. Partai Republik pun bereaksi keras.

Wray, yang ditunjuk oleh Trump pada tahun 2017 menyampaikan kesaksiannya kepada Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat yang menyelidiki penembakan tersebut.

"Saya pikir sehubungan dengan mantan Presiden Trump ada beberapa pertanyaan tentang apakah peluru atau pecahan peluru yang, Anda tahu, mengenai telinganya atau tidak," kata Wray ketika ditanya pada hari Rabu tentang penyelidikan lembaganya terhadap penembakan tersebut seperti dilansir IDenesia dari 9 News, Jumat, 26 Juli 2024.

Dia mengatakan penyelidikan terhadap upaya pembunuhan yang dilakukan Thomas Matthew Crooks pada 14 Juli, yang dipimpin oleh FBI, sedang berlangsung.

Sebelumnya, Komisaris Polisi Negara Bagian Pennsylvania Christopher Paris mengatakan kepada komite bahwa Crooks melepaskan delapan peluru selama rapat umum Partai Republik di Butler County sebelum dia dibunuh oleh penembak jitu.

Perwakilan Partai Republik Ronny Jackson, mantan dokter Gedung Putih, yang memeriksa telinga Trump setelah penembakan, mengatakan kesaksian Wray adalah langkah bermotif politik.

Jackson mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa direktur FBI itu telah mempersenjatai kantornya untuk menjatuhkan Trump.

Setelah penembakan tersebut, Jackson mengatakan Trump menderita luka tembak di telinga kanan yang jaraknya kurang dari seperempat inci dari kepalanya, dan mengenai bagian atas telinga kanannya.

Namun Wray bersaksi bahwa interaksinya sepenuhnya profesional.

FBI tidak terlibat dalam menjamin keamanan acara tersebut dan oleh karena itu menghindari pengawasan yang sama seperti yang ditujukan kepada Dinas Rahasia atas penyimpangan yang terjadi sebelum kegiatan tersebut. Pada hari Selasa, Kimberly Cheatle mengundurkan diri sebagai direktur agen tersebut.

Menanggapi kesaksian Wray, Trump memposting di platform Truth Social-nya bahwa direktur FBI harus mengundurkan diri. "Dan SEKARANG, karena BERBOHONG KEPADA KONGRES!" ujarnya.

Dalam serangan itu, Trump mengalami luka di telinga kanannya. Sementara Corey Comperatore, 50, yang menghadiri rapat umum tersebut tewas saat melindungi keluarganya dari peluru penembak.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross