Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Abed Soubra memberi isyarat dari dalam bank BLOM pada hari Jumat di lingkungan Tariq al-Jdideh di Beirut. (Mohamed Azakir/Reuters)

Kesal Tabungan DIbekukan, Warga Lebanon Ramai-ramai Rampok Bank

Publish by Redaksi on 17 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Warga Lebanon yang kesal tabungan mereka dibekukan ranai-ramai merampok bank. Pada hari Jumat, 16 September 2022, lima bank Lebanon dilaporkan diserbu para penabung.

Aksi mengambil paksa uang mereka adalah rangkaian dari "perampokan" di negara yang tengah dilanda krisis tersebut. Para pelaku “perampokan” pun mendapat dukungan publik yang luas.

Lebanon telah terperosok dalam krisis ekonomi selama lebih dari dua tahun, sejak nilai mata uangnya mulai anjlok. Akibatnya, bank-bank mulai memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap penarikan uang nasabah.

Warga yang kesal kemudian mulai melakukan “perampokan”. Dalam seminggu terakhir, tujuh cabang bank telah menjadi sasaran "perampokan deposan".

Situasi ini menurut Asosiasi Bank di Lebanon mendorong penutupan bank selama tiga hari mulai Senin. Ketika "perampokan" semakin meningkat pada hari Jumat, Menteri Dalam Negeri Bassam Mawlawi menyerukan pertemuan darurat di sore hari.

Perampokan bank Beirut pada hari Rabu oleh seorang aktivis yang memfilmkan dirinya menggunakan pistol mainan tampaknya telah memicu serangkaian serangan peniruan oleh orang-orang yang muak karena tidak dapat menarik tabungan mereka.

Pada hari Jumat, ada tiga insiden serupa di Beirut dan dua di Lebanon selatan, kata koresponden AFP dan sumber keamanan sebagaimana disadur IDenesia.id dari dawn.com, Sabtu, 17 September 2022.

Dalam satu kasus, seorang pria yang membawa pistol dan jeriken berisi bahan bakar meminta staf di cabang bank Byblos di kota selatan Ghaziyeh menyerahkan depositonya.

Ditemani putranya, pria berusia 50-an itu mengancam staf bank dengan pistol, yang menurut saluran televisi Lebanon mungkin mainan, sebelum mengajukan permintaannya.

"Dia menumpahkan jerigen bahan bakar di lantai," kata seorang penjaga keamanan bank. Pria itu pergi dengan uang tunai sekitar $19.000 tetapi menyerahkan diri ke polisi beberapa saat kemudian ketika kerumunan warga berkumpul di depan bank untuk mendukungnya.

Beberapa jam kemudian di lingkungan Tariq al-Jdideh di Beirut, situasi keamanan yang tegang berkembang di sekitar cabang Bank Blom, meskipun rinciannya tidak jelas.

Saksi di luar bank mengatakan pemilik toko yang berhutang meminta akses ke tabungannya yang dibekukan. Dia dikunci di dalam bank bersama dengan petugas polisi, kata para saksi, tetapi dianggap tidak bersenjata.

Seorang pria lain yang bersenjatakan senapan berburu menyerbu sebuah bank di lingkungan Ramlet el-Baida di Beirut pada hari Jumat, kata saksi mata.

Sebelumnya, seorang aktivis muda menyerbu bank sentral Beirut dengan bahan bakar dan senjata plastik untuk menuntut simpanan saudara perempuannya, yang perlu membayar pengobatan kanker di rumah sakit.

Wanita yang diidentifikasi sebagai Sali Hafiz kabur dengan sekitar $13.000 dan menjadi pahlawan instan di media sosial dengan fotonya berdiri di atas meja di dalam bank selama beraksi menjadi viral di media sosial.

“Dia punya hak untuk melakukan ini. Saya akan melakukan hal yang sama jika saya berani seperti dia,” kata Carla Chehab, seorang warga Beirut berusia 28 tahun.

“Dan jangan sampai ada yang menyebut dia perampok bank. Pencurinya adalah bank, pemerintah dan semua orang kaya yang melindungi mereka,” tambahnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross