Idchan Pasinringi dan kolam koi-nya (idenesiafile)

Ketika Ikan Koi Membawa Hoki

Publish by Redaksi on 1 September 2022

NEWS, IDenesia.id – ‘Ikan koi membawa hoki’, kalimat inilah yang pantas diucapkan ketika berkunjung ke rumah Idchan Pasinringi, 44 tahun, yang meraup cuan melalui bisnis ikan koi di rumahnya, di sebuah kompleks di bilangan jalan Borong raya, Makassar.

Diiringi suara gemericik air yang mengalir dari pipa, ikan-ikan itu terlihat bergerak lincah. Sesekali ada yang muncul ke permukaan air seolah menyambut kedatangan IDenesia.id di Selasa pagi, 30 Agustus 2022.

Karena keterbatasan lahan, ikan koi di rumah Idchan tidak dibudidayakan di kolam tanah berukuran besar, melainkan di kolam terpal dan aquarium berukuran besar lengkap dengan aerator dan perlengkapan lainnya.

Ada sekitar 200 ekor ikan koi berbagai warna, motif dan ukuran menempati tiga kolam terpal dan aquarium di rumah berlantai dua, tepat di belakang pos sekuriti itu. Kolam yang digunakan merupakan kolam buatan dengan rangka pipa pvc dan terpal.

Selain ikan koi, dagangannya pun berkembang ke pakan dan alat-alat perlengkapan lain seperti filter yang bentuknya menyerupai jaring nelayan. Ia juga melayani pembuatan tong filter. Tak sekadar itu, koleksi ikan koi milik Idchan juga kerap menyabet juara kontes hingga menjadi incaran para pecinta ikan hias.

Kepada IDEnesia.id, pria beristri satu dan dua anak ini mengisahkan tentang usaha ikan koi-nya yang diawali dari hobi memelihara ikan hias sejak kecil. Hobi itu kini lantas bermetamorfosis menjadi usaha yang menghasilkan fulus hingga jutaan rupiah. Idchanmenjual ikan koi-nya secara langsung dan daring kepada sesama pehobi ikan hias.

“Tahun 2019 saya baru masuk bisnisnya hanya karena gara-gara punya koleksi terlalu banyak terus dibagi ke teman-teman. Kemudian dapat masukan dari teman, sebaiknya ikan itu dikasih nilai supaya ada sedikit penghargaan dan untuk membeli pakan,” terang Idchan.

Ia menambahkan, “Nah, setelah saya jual beberapa, ternyata menguntungkan. Letupannya itu saya mendapatkan keuntungan yang luar biasa, beberapa kali lipat. Padahal saya tidak berencana untuk menjual. Tapi karena ada kemudian yang ingin membeli, saya berilah harga yang menurut saya tidak masuk akal. Dan ternyata dia mau membeli. Dari situlah saya sadar, bisnis ini mengalahkan investasi emas. Dari situlah saya mulai serius di wilayah bisnis ini,” kisahnya.

Ketika kehadiran pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menganggu sekian banyak jenis usaha, Namun tidak demikian halnya dengan bisnis penjualan ikan hias koi. Alumnus Unhas ini mengaku penjualan ikan koi miliknya saat itu tidak ikut surut pembeli.

Tak sekadar melulu tentang uang, dari bisnis ini Idchan juga menemukan profit berupa solidaritas pertemanan layaknya saudara.

“Pada perkembangannya yaa Alhamdulillah sih, jual beli koi. Untuk sekarang ini saya sebenarnya masih dalam tahap jual beli koi. Meskipun saya juga ‘breeding’, ada lahan di Takalar, tapi itu belum bisa untuk menjadi putaran jual beli. Baru sebatas membeli dari Blitar, datangkan ke sini, kemudian jual kembali. Sekarang keuntungannya berkali-kali lipat, jauh dari yang saya bayangkan. Kalau orang senang dan punya uang, berapa pun harganya akan dibeli. Ikan saya yang paling mahal pernah dibeli orang, seekornya tiga juta lebih. Pembeli paling jauh dari Papua. Sulbar dan Sulteng itu sudah biasa. Penghobi koi termasuk salah satu komunitas yang solidaritasnya luar biasa. Karena kita di koi (komunitas pecinta koi, red) tidak hanya persoalan ikan saja,” pungkasnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross