Kompleks Makam La Tenriruwa di Bantaeng (foto:TripTrus)

Kisah La Tenriruwa, Raja Bone yang Diturunkan dari Tahta karena Menerima Ajakan Raja Gowa Sultan Alauddin

Publish by Redaksi on 19 December 2023

NEWS, Idenesia.id – Terletak di jalan Pemuda, Dusun Lembang Cina, Desa Mallillingi, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, kompleks Makam La Tenriruwa menggurat kisah panjang tentang sosok La Tenri Ruwa, Raja Bone ke XI.

Dirangkum Idenesia dari laman Kemdikbud, Selasa 19 Desember 2023, dikisahkan tentang La Tenri Ruwa yang namanya diambil sebagai nama kompleks makam di Kabupaten Bantaeng.

La Tenri Ruwa yang dinobatkan sebagai Raja Bone ke XI, merupakan orang pertama yang menerima ajakan Daeng Maurabbia Sultan Alauddin, Raja Gowa XIV untuk memeluk agama Islam.

Keputusannya itu pun tidak disetujui oleh anggota adat (Arung Puti) di Bone, kemudian ia diturunkan dari tahtanya.

Akibat tindakan Arung Puti, La Tenri Ruwa kemudian meninggalkan Bone dan akhirnya menetap di Bantaeng sampai akhir hidupnya.

Tanggal 4 Oktober 1999, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Juwono Sudarsono mengeluarkan SK Penetapan Situs : 240/M/1999 yang menetapkan kompleks Makam La Tenriruwa sebagai situs budaya.

Berdasarkan data Kemdikbud, makam di kompleks tersebut terbuat dari bahan batu karang, batu padas, batu kapur, dan batu bata yang menggunakan perekat.

Pada kompleks makam terdapat beberapa tipe makam yakni pertama, makam dengan teknik susun timbun tanpa nisan.

Kedua, makam dengan teknik pasang. Ketiga, makam dengan teknik susun timbun dengan nisan ditengahnya dan keempat yakni makam bercungkup.

Tipe nisan yang terdapat pada kompleks makam ini berupa tipe gada, ujung tombak, dan papan. Ragam hias yang terdapat pada kompleks makam ini berupa hiasan kaligrafi, tumbuh-tumbuhan, sulur-suluran, geometris, pilin, sirip ikan, dan lidah api.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross