Presiden Soekarno. (Foto: ikom.umsida.ac.id).

Kisah Tentang Upaya Pembunuhan Presiden Soekarno di Depan Warung Sop Cendrawasih Makassar

Publish by Redaksi on 4 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Selain mendapat predikat sebagai legenda kuliner di Kota Makassar oleh para pelanggannya, warung Sop Cendrawasih rupanya menyimpan cerita dan menjadi saksi sejarah tentang upaya pembunuhan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Sebelumnya, IDenesia.id telah mengulas dan menayangkan bagian pertama tentang kuliner Sop Cendrawasih Mas Tomo yang berdiri sejak tahun 1952. Kisah terencana tentang upaya penghilangan presiden saat berkunjung ke Kota Makassar, dulunya Ujung Pandang, diceritakan kembali oleh Hadi Sutomo Ngadiman, generasi kelima dari warung Sop Cendrawasih ini.

Mas Tomo sapaan akrabnya, mendengar cerita itu dari ayahnya, pendiri warung legendaris ini. Peristiwa itu katanya, terjadi pada tanggal 7 Januari 1962. Saat itu, Bung Karno bersama rombongan melintasi Jalan Cendrawasih karena hendak berpidato di Gedung Olahraga (GOR) Mattoanging, Kota Makassar.

Potret kuliner legenda, Sop Cendrawasih Mas Tomo di Makassar. (Foto: Ardi/IDenesia).

Sekitar pukul 20.00 waktu setempat, terdengar suara ledakan dari salah satu mobil dalam konvoi tersebut. Ternyata, suara menggelegar itu merupakan ledakan granat yang dilemparkan oleh pelaku bernama Welly Trouwerbach yang kala itu menargetkan mobil yang ditumpangi Soekarno. Namun beruntung, lemparan granat Welly meleset dan mengenai iring-iringan mobil lain.

Lemparan granat tersebut, mengakibatkan 5 orang tewas, 31 orang luka-luka. Data yang tercatat saat itu, 14 korban di antaranya masih anak-anak. Sebanyak 3 korban tewas di tempat kejadian, sisanya dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan medis, di rumah sakit di Kota Daeng.

Aksi dari rencana pembunuhan Sukarno, terjadi tepat di depan warung Sop Cendrawasih yang masih eksis hingga sekarang. Cerita tersebut menjadi sejarah tersendiri bagi Ngadiman sang pemilik warung Sop Cendrawasih yang juga menceritakan peristiwa itu kepada anak-anaknya.

Cerita ini bahkan membekas dan tak pernah dilupakan para penerus Sop Cendrawasih. “Jaman itu memang sempat heboh karena banyak korban, pelakunya itu melempar granat di belakang warung bapak saya, waktu itu warung bapak saya masih gubuk-gubuk,” cerita Mas Tomo kepada IDenesia, beberapa waktu lalu.

Hadi Sutomo Ngadiman, generasi kelima dari warung Sop Cendrawasih di Makassar. (Foto: Ardi/IDenesia).

Atas peristiwa itu, Sukarno meminta kepada petinggi militer saat itu untuk segera menyelidi pelaku pelemparan granat. “Setelah kejadian itu seluruh petinggi militer turun untuk melakukan investigasi, nah investigasi itulah yang dilakukan di warung bapak saya,” kata Mas Tomo.

Hanya berselang tiga hari pasca kejadian tersebut, otak dari pelaku upaya pembunuhan Sukarno, bernama Ida Bagus berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Ida Bagus merupakan pemimpin komplotan Resimen Pertempuran Koordinator Angkatan Darat Revolusioner (RPKADREV).

Sementara Welly Trouwerbach bersama komplotan lainnya yang tergabung dalam organisasi gelap tersebut dijatuhi hukuman seumur hidup. Warung Sop Cendrawasih yang kini berlokasi di Jalan Opu Daeng Risadju, Nomor 36. Dulunya berada sekitar 500 meter dari lokasinya yang sekarang,

Tepatnya lokasi yang kini ditempati warung Bakso Mutiara, di mana peristiwa sejarah tentang insiden pelemparan granat kepada Sukarno terjadi. “Dari awal menjual bapak saya lokasinya itu yang dipakai menjual Bakso Mutiara, tahun 1996 kami pindah di tempat yang sekarang,” pungkas Mas Tomo.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross