Ilustrasi listrik padam. (Foto: Pexels-IDN Times Sumut).

Kompensasi Listrik PLN Dinilai Rendah, Ini Permintaan YLKI Sulsel

Publish by Redaksi on 15 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti rendahnya nilai kompensasi listrik yang diberikan oleh PT PLN (Persero) di tengah intensitas pemadaman bergilir yang terjadi selama musim kemarau. Melihat kompensasi saat ini tidak sebanding dengan kerugian materiil dan nonmaterial yang dialami oleh konsumen.

“Ini terkait dengan tingkat pelayanannya, jadi ada penggantian sesuai dengan lama pemadaman. Hanya itu sangat kecil sekali karena itu dilihat dari berapa biaya beban,” kata PLT Ketua YLKI Sulsel, Ambo Masse kepada IDenesia.id, Jumat, 15 Desember 2023.

Masse menjelaskan bahwa penggantian yang diberikan sejauh ini masih sangat kecil, terutama jika dilihat dari biaya beban. Seperti tarif kepada pelanggan subsidi yang hanya 35 persen dari biaya beban, dan non-tarif, yang mendapat potongan sebesar 20 persen.

“Jadi itu sudah bisa terbaca mungkin kalau kita sudah bayar yang pascabayar itu itu akan terlihat kita dapat berapa. Ini sebenarnya sangat tidak sesuai dengan nilai kerugian,” ujarnya. 

YLKI mengusulkan agar terdapat kompensasi tambahan, terutama untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebab ketika UMKM tidak dapat beroperasi selama beberapa jam akibat pemadaman listrik, mereka mengalami kerugian finansial yang signifikan.

“Ini kan kerugiannya bisa materil dan non materil. Hanya ini perlu di cover dengan kompensasi yang lain. Kalau YLKI mengusulkan harus ada kompensasi lain di luar dari kompensasi dari PLN ini terutama UMKM ini. Karenakan ketika dia tidak beroperasi sekian jam kan ada kerugiannya seperti itu,” tegasnya.

Masse berpendapat bahwa pemerintah daerah juga harus berkontribusi dalam memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak. Termasuk bertanggung jawab untuk tidak hanya memandang dari sudut pelayanan PLN saja, melainkan juga melibatkan dampak besar baik secara materil maupun psikologis yang dihadapi oleh masyarakat akibat pemadaman tersebut.

“Harus ada pihak lain seperti dari pemerintah daerah, ini kita baru mau mengusulkan seperti itu. Karena situasi seperti ini kita yakin ini akan berulang kembali dan kalau ini berulang kembali dengan situasi perubahan iklim dengan perubahan cuaca,” singgungnya.

YLKI mempertanyakan kesinambungan situasi ini, terutama di tengah perubahan iklim dan fluktuasi cuaca yang dapat meningkatkan risiko pemadaman listrik. Dalam konteks ini, mereka menyerukan perlunya pemerintah bertanggung jawab dan melibatkan aspek kompensasi yang lebih luas untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pemadaman listrik.

Penulis: Alfiandis

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross