Korea Utara bersiap untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina. (Foto: IntelliNews)

6 Perwiranya Dibunuh, Korea Utara Bersiap Kirim Pasukan ke Ukraina untuk Bantu Rusia

Publish by Redaksi on 9 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Korea Utara dilaporkan bersiap untuk mengirim anggota angkatan bersenjata regulernya ke Ukraina untuk mendukung Rusia. Itu menyoroti meningkatnya kerja sama militer antara kedua negara.

Penilaian ini dilontarkan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun, yang menunjuk pada perjanjian bilateral baru-baru ini yang ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Laporan Yonhap sebagaimana dilansir IDenesia dari Intellinews, Rabu, 9 Oktober 2024, perjanjian bilateral  itu mencakup klausul pertahanan bersama, sebagai indikator signifikan dari hubungan yang semakin dalam.

Selama sesi audit parlemen, Kim menekankan bahwa penandatanganan perjanjian bersama ini menyerupai aliansi militer, menjadikan pengerahan pasukan Korea Utara sebagai skenario yang masuk akal.

Ia juga mengomentari laporan baru-baru ini mengenai tentara Korea Utara yang tewas di wilayah yang diduduki Rusia di dekat Donetsk, yang menunjukkan bahwa klaim semacam itu mungkin memang beralasan.

Menurut Kyiv Post, enam perwira Korea Utara dilaporkan tewas dan tiga lainnya terluka selama serangan rudal Ukraina pada tanggal 3 Oktober, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sumber intelijen.

Iklim geopolitik semakin memanas dengan kekhawatiran seputar niat Korea Utara terkait batas maritimnya. Ketika ditanya tentang kemungkinan Pyongyang mendeklarasikan perbatasan maritim baru lebih jauh ke selatan dari perbatasan laut de facto saat ini, yang dikenal sebagai Garis Batas Utara (NLL), Kim dengan tegas menyatakan bahwa Korea Selatan akan menanggapi dengan tegas setiap provokasi semacam itu.

Ia menegaskan kembali bahwa NLL yang ada adalah batas yang dipertahankan dengan keras dan bahwa setiap upaya untuk mengubahnya akan menghadapi pembalasan yang keras.

Pengumuman ini menyusul pertemuan parlemen Korea Utara baru-baru ini, di mana diskusi dilaporkan berpusat pada revisi konstitusional, termasuk kemungkinan penghapusan klausul yang terkait dengan penyatuan dan klarifikasi klaim teritorial negara tersebut.

Para ahli memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin memanfaatkan deklarasi sepihak tentang perbatasan maritim baru sebagai dalih untuk provokasi lebih lanjut, yang memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.

Seiring Korea Utara semakin dekat dengan Rusia, implikasinya terhadap keamanan regional menjadi semakin mengkhawatirkan. Kemungkinan pasukan Korea Utara di wilayah Ukraina menandai perubahan signifikan dalam dinamika konflik yang sedang berlangsung, yang menggarisbawahi risiko yang ditimbulkan oleh hubungan yang terus berkembang antara kedua negara ini.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross