Yani Troy (kiri) saat memperlihatkan hasil karyanya dari limbah plastik. (Foto: Ardi/IDenesia).

Kreatifitas Tanpa Batas, Pria di Makassar Olah Sampah Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomis

Publish by Redaksi on 21 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Di tangan orang-orang yang kreatif, apapun bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Satu diantaranya yakni, sampah diubah menjadi suatu kerajinan yang bisa mendatangkan cuan. Yani Troy salah satunya, yang memanfaatkan limbah anorganik menjadi kerajinan unik yang bernilai ekonomis. 

Yani adalah pria paruh baya yang juga mengelola bank sampah di wilayahnya, Cokonuri, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Sampah non organik yang diolah, umumnya adalah botol plastik. Di tangannya, sampah “disulap” menjadi kerajinan yang cukup estetik. 

Karyanya yakni lampion, vas bunga dan tempat duduk dari sampah plastik, miniatur rumah dari kayu bekas dan lain sebagainya. “Dari dulu saya memang suka bikin-bikin kerajinan, pas saya kelola bank sampah dari situ banyak kerajinan yang bisa saya buat dari limbah plastik dan lainnya,” katanya saat berbincang dengan IDenesia, beberapa waktu lalu. 

Yani Troy (kiri) saat memperlihatkan hasil karyanya dari limbah plastik. (Foto: Ardi/IDenesia).

Yani mengaku, biasanya saat membuat kerajinan dari sampah ini, ia ditemani istri dan anaknya. Sebelum mengolah bank sampah dari 2016 lalu, ia sudah lebih dulu suka membuat berbagai kerajinan dari barang bekas. Keterampilan yang dimiliki saat ini hingga bisa membuat beragam kerajinan diperoleh otodidak. 

Untuk mengembangkan kemampuannya, ia juga tak segan belajar dari internet. Menurutnya, tontonan menarik sekaitan dengan kegiatannya sangat bermanfaat menambah ilmunya. “Untuk model-model kerajinannya, saya biasa lihat di YouTube sebagai referensi, selebihnya saya belajar otodidak,” ungkapnya. 

Lebih lanjut kata Yani Troy, hasil kerajinan yang ia buat telah banyak diminati mulai dari berbagai instansi kantoran hingga sekolahan. Baik yang membeli secara satuan dan ada juga yang memesan dalam jumlah banyak. Menurutnya ini merupakan hasil dari kreatifitasnya memanfaatkan limbah plastik.

“Kalau kerajinan dari plastik itu banyak yang beli dari sekolah-sekolah, kalau rumah miniatur adat biasanya dipesan dari instansi kantor, harganya yang kerajinan dari plastik paling murah Rp50 ribu, kalau miniatur rumah adat paling mahal harganya Rp1 juta,” Yani Troy menyudahi. 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross