Ilustrasi pesawat (Foto: The Peninsula)

Kunci Diri di Toilet, Penumpang Didenda Rp181 Juta karena Pesawat Putar Balik

Publish by Redaksi on 14 September 2024

NEWS, IDenesia.id—Seorang pria Australia berusia 33 tahun harus membayar denda yang besar setelah perilaku buruknya selama penerbangan memaksa pesawat membuang bahan bakar dan kembali ke bandara.

Polisi Federal Australia mengumumkan hukuman tersebut serta pengakuan bersalah pria tersebut minggu ini.

Sebagaimana dilansir IDenesia dari The Peninsula, Sabtu, 14 september 2024, ia dikenai denda sekitar $6.000 atau sekitar Rp92 juta oleh Pengadilan Magistrat Perth dan diminta untuk membayar maskapai sekitar $5.800 atau sekitar Rp89 juta untuk bahan bakar. Jadi, ia total harus membayar Rp181 juta.

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden tersebut terjadi pada September 2023, ketika pria tersebut terbang dari Perth ke Sydney. Tindakannya - yang tidak dijelaskan oleh pihak berwenang - memaksa pilot untuk kembali ke Perth. Hal itu mendorong pilot untuk membuang bahan bakar sebelum mendarat dan maskapai membatalkan penerbangan.

Pada saat itu, penumpang tersebut didakwa dengan perilaku tidak tertib di pesawat dan kegagalan untuk mematuhi instruksi keselamatan. Dia mengaku bersalah atas kedua tuduhan tersebut minggu lalu.

Badan tersebut tidak mengidentifikasi pria atau maskapai penerbangan tersebut, tetapi media Australia telah melaporkan sejak tahun lalu bahwa insiden tersebut terjadi pada penerbangan Jetstar.

Maskapai berbiaya rendah tersebut merupakan anak perusahaan Qantas. WAtoday melaporkan bahwa pria tersebut dituduh mabuk dan mengganggu dan bahwa dia mengunci diri di toilet hingga pesawat mendarat.

"Maaf, teman-teman!" katanya dalam sebuah pesan kepada sesama penumpang ketika dikonfrontasi oleh reporter berita TV tahun lalu.

Selama wawancara dengan media termasuk 9News, dia melenturkan otot bisep dan berkata "tentu saja" dia akan mengaku bersalah karena dia tidak akan menghadapi hukuman penjara atas tuduhan tersebut. "Itu hanya denda," katanya sambil tertawa.

Dalam sebuah pernyataan minggu ini, Kepala Polisi Federal Australia Shona Davis tidak menganggap insiden tersebut sebagai hal yang lucu.

"Insiden ini harus menjadi peringatan bahwa perilaku kriminal di dalam pesawat dapat berakibat fatal bagi pelakunya," katanya.

Menurutnya, penumpang itu merugikan dirinya sendiri. "Jauh lebih mudah untuk mematuhi arahan staf maskapai daripada menimbulkan masalah yang tidak perlu, yang dapat berakhir dengan kerugian finansial," lanjutnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross