JD.ID PHK Sebanyak 200 Karyawannya.

Lagi, Kini Korban PHK Bertambah, Ini Alasan JD.ID Berhentikan Lebih dari 200 Karyawannya

Publish by Redaksi on 14 December 2022

NEWS, IDenesia.id – Kabar mengenai PHK ini awalnya muncul di media sosial Twitter yang menyebutkan bahwa 11 menit townhall berjalan, para karyawan yang hadir mendapatkan instruksi untuk dirumahkan.

"Hari ini di JD.ID setelah 11 menit townhall hari ini. Tim tiba-tiba diinstruksikan untuk bekerja dari rumah minggu ini. Mereka yang menginap (diberitahukan melalui email) harus kembali lagi ke kantor minggu depan. Rumor mengatakan sekitar 50-85% terkena dampak," tulis akun @ecommurz dikutip oleh IDenesia.id.

Perusahaan Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30 persen atau 200 karyawan demi menghadapi tantangan bisnis saat ini.

Informasi ini dikonfirmasi oleh Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara menyebut saat ini tantangan perubahan bisnis sangat cepat terjadi. Oleh karena itu, langkah adaptasi perlu diambil perusahaan.

"Salah satu langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan," kata Setya saat dikonfirmasi MNC Portal, Selasa (13/12/2022).

Perusahaan melihat tantangan bisnis ke depan semakin kompleks ditambah kondisi ekonomi global membuat perekonomian berjalan lambat, sehingga perusahaan perlu melakukan mitigasi.

Setya juga mengatakam kalau pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada 200-an karyawan yang terdampak. Komitmen itu diberikan dalam bentuk pemberian manfaat asuransi serta memberikan dukungan berupa talent promoting.

"Serta hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," imbuhnya.

PHK ini bukan lah yang pertama diambil oleh JD.ID pada tahun ini. Pada Mei lalu, perusahaan juga mengambil langkah serupa sebagai salah satu improvisasi agar dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.

Director of General Management JD.ID Jenie Simon menyebut perusahaan saat itu tengah fokus pada pengoptimalan struktur ketenagakerjaan.

"Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," ujarnya.

Adapun untuk hak-hak para karyawan terdampak, Setya menjelaskan, perusahaan siap berkomitmen untuk memenuhinya sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

"JD.ID juga berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada 200-an (30%) karyawan yang terdampak dengan tetap memberikan manfaat asuransi, serta memberikan dukungan berupa talent promoting, serta hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," pungkasnya.

Dilansir dari laman resmi JD.ID, perusahaan itu pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015, dan saat ini memiliki 12 kategori pilihan produk yang akan terus bertambah seiring dengan perkembangan usahanya di Indonesia.

Ragam kategori produknya bervariasi mulai dari produk untuk ibu dan anak, smartphones, perangkat elektronik, hingga produk luxury.

Bisnis JD.ID berkembang sangat pesat. Jumlah produk yang ditawarkan bertumbuh cepat dari kurang dari 10 ribu SKU pada 2015 menjadi sekitar 100 ribu SKU pada akhir 2016. JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada para pelanggan JD.ID.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross