Ales Bialiatski Pemenang Nobel Perdamaian (Foto : bbc.com)

Lewat Aksi Invasi Rusia Yang Dilancarkan Ke Ukraina, Akan Diubah Menjadi 'dependent dictatorship'

Publish by Redaksi on 12 December 2022

NEWS, IDenesia.id - Rusia diyakini bakal berupaya mengubah Ukraina menjadi 'dependent dictatorship' lewat serangkaian aksi invasi yang dilancarkan sejauh ini.

Pendapat tersebut disampaikan oleh istri peraih Nobel Perdamaian Belarusia, Ales Byalyatski, pada Sabtu (10/12/2022), usai menerima hadiah Nobel atas namanya.

Menurut Byalyatski, situasi yang disebutnya dengan 'dependent dictatorship' itu juga tengah terjadi di Belarusia, dan kini Rusia diyakini bakal membentuk secara paksa Ukraina menjadi serupa itu.

Byalystski sendiri merupakan kelompok pendukung Hak Azasi Rusia Memorial dan Pusat Kebabasan Sipil Ukraina, yang memenangkan Nobel Peace Prize pada Oktober 2022. Penghargaan tersebut didapat di tengah terjadinya perang di Ukraina, menyusul invasi yang dilancarkan oleh Rusia kepada negara tetangganya tersebut.

Byalyatski adalah orang keempat yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian saat dirinya dalam tahanan, setelah pada 1935 Carl von Ossietzky dari Jerman, 2010 Liu Xiaobo dari China, dan Aung San Suu Kyi dari Myanmar pada tahun 1991.

Pada Bulan Maret, Kepala Hak Azasi Manusia PBB mengatakan bahwa hampir 1.100 aktivis, anggota oposisi dan jurnalis yang ditahan atas tuduhan bermotivasi politik di Balarusia dan menyerukan pembebasan mereka.

Bahkan Delegasi Belarusia ke Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa menolak laporan tersebut, dengan perwakilannya, Andrei Taranda, menyatakan dalam forum tersebut, bahwa serangkaian tuduhan tersebut palsu dan tidak berdasar.

Secara formal, Belarusia dan Rusia merupakan bagian dari 'Negara Serikat' yang bersekutu secara ekonomi dan militer.  Rusia menggunakan Belarusia sebagai pos pementasan untuk kemajuannya yang gagal di Kyiv, pada 24 Februari lalu.

Belarus juga mengatakan bahwa mereka tidak akan memasuki perang di Ukraina. Rusia mengatakan, pada Kamis (8/12/2022), bahwa pasukannya mengambil bagian dalam latihan taktis di Belarusia, di tengah kekhawatiran bahwa Moskow menekan sekutunya untuk lebih terlibat dalam perang yang terjadi.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross