Lula da Silva (Foto : Carl de Souza/AFP via Getty Images)

Lula da Silva Kembali Menduduki Kursi Kepresidenan Brasil Secara Menakjubkan

Publish by Redaksi on 31 October 2022

NEWS, IDenesia.id – Luiz Inácio “Lula” da Silva telah terpilih sebagai presiden Brasil berikutnya, dalam comeback yang menakjubkan setelah memalui proses pemilihan yang ketat pada hari Minggu kemarin. Kemenangannya menandai perubahan politik untuk negara terbesar di Amerika Latin itu, setelah empat tahun pemerintahan sayap kanan Jair Bolsonaro memimpin.

Disadur IDenesia.id dari laman edition.cnn.com. Kemenangan politisi berusia 76 tahun itu mewakili kembalinya kaum kiri ke kekuasaan di Brasil, dan mengakhiri kemenangan pribadi Lula da Silva, setelah serangkaian tuduhan korupsi yang menyebabkan dia dipenjara selama 580 hari. Hukuman itu kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung, yang membuka jalannya untuk mencalonkan diri Kembali sebagai Presiden.

"Mereka mencoba mengubur saya hidup-hidup dan saya di sini," katanya dalam pidato gembira kepada para pendukung dan wartawan pada Minggu malam, menggambarkan kemenangan itu sebagai "kebangkitan" politiknya.

“Mulai 1 Januari 2023, saya akan memerintah untuk 215 juta orang Brasil, bukan hanya mereka yang memilih saya. Tidak ada dua orang Brasil. Kami adalah satu negara, satu orang, satu bangsa yang besar,” kata Lula da Silva juga.

Lula da Silva akan mengambil alih kendali negara yang dilanda ketimpangan besar yang masih berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19. Sekitar 9,6 juta orang berada di bawah garis kemiskinan antara 2019 dan 2021, dan tingkat melek huruf dan kehadiran di sekolah telah turun. Dia juga akan dihadapkan dengan negara yang sangat retak dan masalah lingkungan yang mendesak, termasuk deforestasi yang merajalela di Amazon.

Ini akan menjadi masa jabatan ketiga kalinya, setelah sebelumnya memerintah Brasil selama dua periode berturut-turut antara 2003 dan 2010.

Semasa kepresidenannya, Lula mendapatkan reputasi sebagai pemimpin yang moderat dan pragmatis. Di akhir masa jabatannya, peringkat popularitasnya mencapai 87 persen yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, dia kemudian terperosok dalam skandal korupsi besar-besaran yang berpusat pada perusahaan minyak milik negara Petrobras yang menimpa beberapa politisi Brasil yang paling berpengaruh dan eksekutif bisnis.

Lula selalu membantah tuduhan bahwa dia menerima suap karena memberikan akses ke kontrak Petrobras yang menggiurkan. Dia dipenjara pada 2018, tahun yang dimenangkan oleh Jair Bolsonaro. Dia menghabiskan lebih dari 18 bulan di penjara sebelum dibebaskan sambil menunggu banding.

Lula tumbuh dalam kemiskinan yang parah, anak ketujuh dari delapan bersaudara yang lahir dari keluarga petani buta huruf di negara bagian Pernambuco yang gersang. Ketika dia berusia tujuh tahun, keluarganya bergabung dengan gelombang migrasi ke jantung industri Sao Paulo.

Lula bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjual kacang sebelum menjadi pekerja logam pada usia 14 tahun. Pada 1960-an, ia kehilangan satu jarinya dalam kecelakaan kerja. Dia naik dengan cepat menjadi kepala serikat buruh di perusahaan tersebut, dan memimpin aksi pemogokan besar pada 1970-an yang menantang kediktatoran militer saat itu.

Pada tahun 1980, ia ikut mendirikan Partai Buruh, dan maju sebagai calon presiden dari partai tersebut sembilan tahun kemudian. Lula kalah tiga kali dalam pemilihan presiden dari tahun 1989 hingga 1998, dan akhirnya berhasil pada tahun 2002 dan sekali lagi empat tahun kemudian. Tahun ini adalah kampanye presidennya yang keenam.

Pria yang dua kali menduda itu memiliki lima anak. Penyintas kanker tenggorokan itu pada tahun 2017 kehilangan istrinya yang telah dinikahinya selama 4 dekade, Marisa Leticia Rocco karena strokes. Lula mengatakan dia kembali "jatuh cinta seolah-olah saya berusia 20 tahun" dengan Rosangela "Janja" da Silva, seorang sosiolog dan aktivis Partai Pekerja atau Workers' Party (PT), yang dinikahinya pada bulan Mei lalu.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross