NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali memperoleh penghargaan dengan masuk dalam jajaran 10 kota penyelenggara pemerintahan terbaik di Indonesia dua tahun berturut-turut. Kota Makassar berhasil menempati peringkat ketiga dengan meraih nilai sebesar 3,5660.
“Alhamdulillah Kota Makassar meraih peringkat ke-3 LPPD 2023 atas penilaian LPPD 2022. Dua Tahun berturut-turut Makassar kembali masuk dalam kategori 10 besar penilaian LPPD,” kata PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra seperti yang dilaporkan oleh IDenesia.id dari laman resmi Pemkot Makassar pada Jumat, 19 Januari 2024.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri), Suhajar Diantoro, ketika menyerahkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ELPPD) 2023.
Firman menjelaskan ada sekitar ratusan indikator penilaian yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri dalam menentukan kota dengan kinerja terbaik atau tertinggi nasional. Beberapa kriteria penilaian mencakup laporan capaian kinerja makro, akuntabilitas kinerja pemerintah, hingga sumber daya manusia dalam otonomi daerah.
“Capaian ini merupakan hasil dari kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dukungan masyarakat, sehingga prestasi ini dapat diraih oleh Pemerintah Kota Makassar,” tambahnya.
Dia juga menekankan bahwa penghargaan ini memiliki dampak penting terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap capaian prestasi tahun ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun mendatang.
“Makassar pernah meraih Parasamya Purnakarya Nugraha di periode pertama kepemimpinan Moh. Ramdhan Pomanto ketika meraih peringkat 10 besar LPPD tiga kali berturut-turut. Semoga di masa kepemimpinan periode kedua ini juga meraih kembali Parasamya Purnakarya Nugraha,” tegasnya.
Tercatat beberapa program prioritas unggulan Pemerintah Kota Makassar tahun 2022 yakni menciptakan Lorong Wisata yang fokus pada pengembangan pangan utamanya berbagai tanaman yang dapat menekan inflasi yakni cabai. Tak hanya penanganan inflasi, program ini pun terbukti dapat memanfaatkan berbagai ruang di Lorong yang awalnya tidak difungsikan.
