Collins Jumaisi Khalusha hadir di pengadilan di Nairobi, Kenya, pada 16 Juli 2024. (AP Photo/Andrew Kasuku)

Manusia 'Vampir' Asal Kenya Kabur dari Penjara, Akui Bunuh 42 Wanita

Publish by Redaksi on 21 August 2024

NEWS, IDenesia.id--Terduga pembunuh berantai asal Kenya, yang mengaku menghabisi 42 wanita melarikan diri dari tahanan: polisi. Collins yang dijuluki manusia 'vampir' kabur, Selasa, 20 Agustus 2024.

Mohamed Amin, kepala Direktorat Investigasi Kriminal, mengatakan Collins Jumaisi Khalusha melarikan diri bersama 12 narapidana lain berkebangsaan Eritrea yang telah ditangkap karena berada di negara itu secara ilegal.

Penjabat inspektur jenderal polisi Gilbert Masengeli mengatakan tindakan disiplin telah diambil terhadap delapan petugas, termasuk komandan wilayah dan stasiun serta petugas yang sedang bertugas.

"Penyelidikan awal kami menunjukkan bahwa pelarian itu dibantu oleh orang dalam mengingat petugas dikerahkan sesuai aturan untuk menjaga stasiun," katanya seperti dilansir IDenesia dari Fox News, Rabu, 21 Agustus 2024.

Sebuah laporan polisi mengatakan para narapidana melarikan diri Selasa pagi waktu setempat setelah mereka memotong kawat kasa di sel dan memanjat dinding perimeter. Pelarian itu terungkap saat sarapan dibawa ke dalam sel mereka.

Khalusha, 33, ditahan di kantor polisi setelah pengadilan memberi detektif tujuh hari lagi untuk menyelidiki dugaan kejahatannya sebelum mendakwanya.

Khalusha ditangkap pada bulan Juli setelah 10 mayat dan beberapa bagian tubuh ditemukan terbungkus karung plastik di wilayah Kware, Nairobi. Polisi mengatakan Khalusha mengaku telah membunuh 42 wanita, termasuk istrinya.

"Ini adalah tersangka penting yang akan menghadapi dakwaan serius. Kami sedang menyelidiki insiden itu dan akan mengambil tindakan yang sesuai," kata Amin.

Pengacara Khalusha, John Maina Ndegwa, mengatakan kepada wartawan bahwa kliennya disiksa dan dipaksa untuk mengaku dan menyatakan bahwa dia tidak bersalah.

Ndegwa mengatakan kepada AP bahwa dia terakhir berbicara dengan Khalusha pada hari Jumat ketika dia dihadirkan di pengadilan. "Saya juga bingung dengan berita itu," katanya.

Polisi pada bulan Juli mengatakan bahwa mayat-mayat itu ditemukan setelah kerabat seorang wanita yang hilang mengatakan bahwa mereka bermimpi di mana wanita itu menyuruh mereka mencari di sebuah tambang.

Para kerabat meminta bantuan penyelam lokal dan dia menemukan mayat-mayat itu terbungkus karung. Enam mayat diidentifikasi setelah tes DNA, tetapi beberapa bagian tubuh masih belum teridentifikasi.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross