Potret Masjid Tua Katangka (Foto: Wikimedia)

Masjid Tua Katangka, Peninggalan Kerajaan dan Jejak Peradaban Islam di Gowa

Publish by Redaksi on 2 February 2024

NEWS, IDenesia.id - Masjid Al Hilal atau Masjid Katangka adalah masjid tertua yang ada di Sulawesi Selatan. Bangunan itu menjadi saksi perkembangan Islam di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Gowa.

Masjid Katangka merupakan peninggalan dari Kerajaan Gowa-Tallo.

Asal Nama Masjid

Nama Katangka diambil dari nama kelurahan lokasi tempat masjid tersebut didirikan. Di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu.

Namun, ada juga yang menyebut nama Katangka diambil dari jenis kayu pada jaman dahulu dan menjadi bahan baku dasar pembangunan masjid tersebut.

Masjid Katangka dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV I Mangarangi Daeng Manrabbia pada tahun 1603. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa masjid dibangun pada awal abad ke-18.

Masjid ini juga pernah dijadikan sebagai benteng pertahanan saat Raja Gowa melawan penjajah. Dahulunya juga digunakan sebagai kediaman para aristokrat dari Pulau Jawa.

Setelah masjid ini dibangun dan Raja Gowa XIV I Mangarangi Daeng Manrabbia masuk Islam dan digelar Sultan Alauddin, Islam di Sulawesi Selatan semakin berkembang.

Arsitektur

Masjid Tua Katangka tersebut didirikan di atas lahan sekitar 150 meter persegi. Masjid tersebut dibangun dengan mengambil atau mencampur gaya arsitektur seperti Tiongkok, Eropa, dan Jawa.

Masjid ini memiliki ciri khas seperti memiliki satu kubah, atap dua lapis menyerupai bangunan joglo. Bangunan ini juga memiliki empat tiang penyangga berbentuk bulat dan memiliki ukuran yang besar di bagian tengah.

Jendela masjid ini berjumlah enam serta memiliki lima pintu. Atap dua lapis berarti dua kalimat syahadat, empat tiang berarti empat sahabat nabi, jendela bermakna rukun iman ada enam dan lima pintu bermakna rukun Islam.

Bagian kubah dipengaruhi oleh arsitektur Jawa dan lokal, tiang dipengaruhi oleh budaya Eropa, sedangkan bagian mimbar sangat kental dengan pengaruh kebudayaan China, ini terlihat pada atap mimbar yang mirip bentuk atap klenteng. Di sekitar mimbar juga masih terpasang keramik dari Cina yang konon dibawa oleh salah satu arsiteknya yang berasal dari sana.

Masjid Al Hilal Katangka dulunya merupakan masjid Kerajaan Gowa. Letak masjid berada di sebelah utara kompleks makam Sultan Hasanuddin. Lokasi makam yang diyakini sebagai tempat berdirinya Istana Tamalate, istana raja Gowa ketika itu. Sebuah jalan yang dikenal sebagai Batu Palantikang.

Masjid ini telah mengalami enam kali renovasi. Pertama pada tahun 1816, atau pada masa Raja Gowa XXX atas nama Sultan Abd Rauf. Kemudian pada 1884, yang dilakukan oleh Raja Gowa XXXII, Sultan Abd Kadir.

Berturut-turut kemudian pada tahun 1963 oleh Gubernur Sulsel, tahun 1971 oleh Kanwil Dikbud Sulsel, tahun 1980, Swaka Sejarah dan Purbakala Sulsel dan terakhir tahun 2007. Pada renovasi terakhir, itu dilakukan atas swadaya dari pengurus masjid dan bantuan dari masyarakat.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross