Penandatangan Kerangka Kerja Kemitraan Transfer Teknologi MSD-Bio Farma di Westin Jakarta, Pada Selasa 13 Desember 2022 (Foto: MSD).

Melalui Bio Farma Dan MSD Indonesia Akan Produksi Vaksin Kanker Serviks

Publish by Redaksi on 17 December 2022

NEWS, IDenesia.id – DI Indonesia dalam sehari terdapat 50 orang meninggal dunia dan sebanyak terdapat 78 kasus baru penderita kanker serviks. Ini akibta prevalensi kanker serviks di Indonesia masih sangat tinggi. Data Observasi Kanker Dunia, Globocan pada tahun 2020 mencatat sebanyak 36.633 kasus baru kanker serviks dan 21.003 kematian akibat penyakit ini.

Untuk itulah diperlukannya sebuah kesiapan bagi Indonesia dalam menyediakan vaksin HPV secara konstan. Artinya, Indonesia harus mampu memproduksi vaksin HPV dalam negeri untuk memastikan banyak remaja putri yang menerima vaksin HPV yang terbukti cukup ampuh mencegah kanker serviks.

Berangkat dari situ, PT Bio Farma (Persero) menjalin kerja sama transfer teknologi dengan Merck Sharp & Dohme (MSD) untuk memproduksi secara lokal vaksin human papillomavirus (HPV) di Indonesia. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dan CEO Bio Farma, Honesti Basyir.

“Sebagai upaya mendukung transformasi kesehatan yang dilakukan pemerintah Indonesia, kami bersama Bio Farma berkolaborasi membuat vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV) yang diproduksi secara lokal alias di Indonesia," kata George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, dalam keterangan resminya, Jumat (16/12/2022).

Berlandaskan kemitraan Bio Farma dan MSD yang telah terjalin sejak tahun 2016, perjanjian kerangka kerja untuk produksi lokal vaksin HPV ini berpotensi akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi vaksin di Indonesia. Para pihak terkait akan terus bekerja sama untuk mendukung pembuatan vaksin HPV lokal di Indonesia.

Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, kerja sama antara Bio Farma dan MSD ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antar pihak untuk mendukung transformasi kesehatan di Indonesia. Terutama dalam upaya penguatan pilar layanan primer promotif dan preventif yang merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan.

“Dengan adanya potensi transfer teknologi baik keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dari MSD sebagai produsen global terkemuka untuk vaksin HPV akan bermanfaat bagi Bio Farma dan kemandirian Sektor Kesehatan di Indonesia, terutama dalam pengembangan vaksin,” kata Budi dalam acara ‘Penandatangan Perjanjian Kerangka Kerja antara Bio Farma dan MSD’ secara daring pada Selasa (13/12).

Dengan pertukaran teknologi ini, kata Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma, diharapkan dapat mempercepat eliminasi kanker serviks dan memastikan tidak ada anak perempuan dan wanita Indonesia yang terkena penyakit terkait HPV, salah satunya kanker serviks.

"Dari kerjasama Bio Farma dan MSD Indonesia ini, diharapkan target pemerintah untuk meningkatkan kekuatan di bidang kesehatan dalam negeri dalam tercapai. Dengan hadirnya vaksin HPV yang diproduksi di Indonesia, ini juga diharapkan membantu Indonesia agar lebih siap menghadapi berbagai isu kesehatan, melalui pengadopsian teknologi terbaru," ungkap Honesti.

Kanker serviks menjadi ancaman serius bagi perempuan Indonesia. Dengan angka prevalensi sangat tinggi, penyakit ini berisiko membunuh banyak perempuan Indonesia. Karena itu, dengan hadirnya vaksin HPV produksi lokal, diharapkan dapat menekan angka kasus kanker serviks di Indonesia.

Saat ini, vaksin HPV telah digunakan untuk program introduksi imunisasi HPV di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia. Nantinya, program imunisasi HPV akan terus diperluas hingga menjadi program skala nasional pada tahun 2023.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross